KOMPAS.com-Di musim liburan atau mudik Lebaran, kualitas tidur seringkali terganggu. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari perjalanan mobil yang tidak nyaman, jet lag di pesawat, stres saat merencanakan perjalanan dan perasaan cemas karena bepergian sendirian.
Gangguan itu menyebabkan kelelahan perjalanan atau travel fatigue, yang membuat pelancong atau pemudik merasa pening, rewel, dan kelelahan.
Tidur malam yang nyenyak merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Tips Peregangan Ringan Selama Perjalanan Mudik Lebaran
Tidur malam meningkatkan fungsi otak, memperbaiki jaringan otot dan meningkatkan suasana hati.
Beberapa tips di bawah ini bisa dipertimbangkan untuk membantu agar tidur lebih nyenyak selama perjalanan:
- Persiapkan tubuh untuk jadwal baru
Mulai tiga hari sebelum berangkat, tetapkan waktu tidur sesuai zona waktu di tujuan setiap harinya. Ini akan membantu tubuh terbiasa dengan perubahan waktu baru yang akan dialami dalam beberapa hari, dan memungkinkan pemudik tetap tertidur di perjalanan.
Namun, aturan ini ada pengecualian, jika pemudik atau pelancong melintasi zona waktu hanya selama 2 hari, patuhi jadwal waktu tidur.
- Jadwal seperti penduduk setempat
Saat tiba di tujuan, sinkronkan jadwal dengan penduduk setempat. Bangunlah saat bangun pagi dan tidur di jam yang sama seperti penduduk setempat.
- Kemas pakaian dengan nyaman
Kemasi pakaian yang paling nyaman untuk bepergian dan bantal berkualitas baik untuk tidur. Bahan yang longgar dapat membantu merasa nyaman saat melakukan perjalanan jauh, dan hal ini penting jika ingin tidur selama perjalanan.
Bantal juga bisa memudahkan tertidur. Bawalah bantal standar untuk jok belakang mobil atau bantal berbentuk C untuk melingkari leher saat berada di pesawat atau kereta api.
-Jika harus tetap terbangun, teruslah bergerak
Seperti cahaya, suhu tubuh juga berperan penting dalam mengatur siklus tidur-bangun kita. Jika suhu tubuh lebih tinggi, itu pertanda sudah waktunya untuk bangun. Itulah alasan mengapa orang yang tidur dalam keadaan panas akan kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas jika suhunya terlalu hangat. Menjaga tubuh tetap bergerak dan detak jantung tetap tinggi, membantu melawan rasa pening dan kelelahan yang menyertai perjalanan.
Baca juga: 10 Cara Praktis Mencegah Mabuk Perjalanan yang Perlu Diketahui
-Makanan yang bergizi dan minum air putih
Tetap terhidrasi dan makan dengan baik saat bepergian tidak hanya akan membantu tetap terisi untuk berbagai tahap perjalanan tetapi juga akan mencegah merasa lapar atau haus jika ingin tertidur di pesawat atau di dalam mobil.
-Manfaatkan cahaya matahari
Matahari adalah sinyal bagi ritme sirkadian bahwa sudah waktunya untuk bangun, dan malam memberi tahu bahwa sudah waktunya tidur.
Jika bepergian dari barat ke timur, waktu terbaik untuk mendapatkan paparan cahaya adalah pagi dan sore hari. Dengan begitu, tubuh tetap terjaga dan waspada di siang hari, namun memberi kesempatan pada tubuh untuk bersantai di malam hari.
Jika bepergian dari barat ke timur, tetaplah berada di bawah sinar matahari hingga sore hari untuk membantu menyesuaikan diri dengan waktu baru.
-Hindari alkohol
Alkohol mengacaukan siklus tidur dan bangun, sesuatu yang ingin dihindari pada hari pertama menyesuaikan diri dengan waktu baru.
-Hindari kafein dan nikotin
Kafein dan nikotin merupakan zat stimulan yang akan membuat tubuh terasa ingin terjaga. Kafein dapat bertahan dalam sistem tubuh 5 hingga 6 jam, membuat tubuh merasa terikat ketika harusnya bersantai di tempat tidur. Nikotin, sebaliknya, menyebabkan ketagihan dan tidak memiliki batasan waktu. Itu berarti seseorang bisa saja terbangun di tempat tidur dengan perasaan lelah, namun tubuh tetap terjaga dan menginginkan lebih banyak nikotin.
-Gunakan alat bantu tidur alami
Pertimbangkan untuk menggunakan alat bantu tidur alami untuk membantu tertidur di malam hari seperti teh herbal.