KOMPAS.com - Meski aritmia atau gangguan irama jantung dapat menimbulkan keterbatasan, bukan berarti penderita harus sepenuhnya menghindari aktivitas fisik.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Alexandra Gabriella, menyarankan penderita aritmia untuk tetap melakukan aktivitas fisik olahraga.
“Jadi orang yang punya penyakit gangguan irama jantung, bukan nggak boleh olahraga, justru dia harus olahraga. Berolahraga sesuai dengan kemampuan badannya dapat melatih kapasitas jantungnya,” jelasnya media diskusi bersama RS Pondok Indah Group di Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Aritmia juga memiliki jenis dan tingkat keparahannya masing-masing, sehingga pada beberapa kasus tertentu berolahraga seharusnya tidak menjadi masalah.
Baca juga: Pingsan Mendadak Bisa Jadi Gejala Gangguan Irama Jantung
Meski demikian, tetap konsultasikan dengan dokter spesialis jantung yang merawat.
“Untuk semua pasien dengan gangguan jantung, rekomendasinya seminggu 3 kali sampai dengan 5 kali. Dengan durasi sekali olahraga 30 menit. Resep latihannya dari treadmill test,” kata dr.Gabi.
Pasien akan diminta berjalan di treadmill, lalu dilakukan pengetesan untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam berolahraga. Kemudian dokter akan mengeluarkan resep latihan atau olahraga yang aman dilakukan.
Jenis olahraga yang direkomendasikan adalah olahraga aerobik yang ringan dan tidak kompetitif.
“Seperti bersepeda, jalan kaki atau jogging, dan berenang boleh. Jadi bukan olahraga yang kompetitif,” ujarnya.
Olahraga kompetitif, seperti tenis atau sepak bola, pada pasien dengan gangguan jantung berat dapat memicu hormon adrenalin dan justru bisa memperberat kerja jantung.
Apabila Anda adalah atlet yang memiliki risiko untuk terkena gangguan aritmia, maka jangan khawatir untuk tidak bisa berolahraga kembali.
Dokter akan melakukan treadmill test untuk menentukan seberapa baik jantung merespons selama aktivitas fisik.
Baca juga: Lari di Treadmill atau Luar Ruangan, Mana yang Efektif Bakar Kalori?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.