Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdokhi Jelaskan Cara Mencegah Heatstroke Selama Ibadah Haji

Kompas.com - 09/06/2024, 17:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Potensi cuaca panas ekstrem di Arab Saudi perlu diwaspadai oleh jemaah haji, karena suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan heatstroke atau serangan panas.

Untuk diketahui, heatstroke adalah kondisi gawat darurat ketika suhu tubuh menjadi sangat panas dalam waktu yang singkat.

Gejala heatstroke yang umum yaitu kenaikan suhu tubuh dengan cepat hingga 40 derajat celsius dalam 10-15 menit, tubuh tidak dapat berkeringat secara normal, gangguan keseimbangan, pusing atau sakit kepala dengan sensasi berdenyut, serta tanda-tanda dehidrasi.

Baca juga: 15 Gejala Heatstroke dan Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

Dikutip dari Healthline, serangan panas bisa mengakibatkan kegagalan organ, kerusakan fungsi kognitif (otak), kecacatan, bahkan mengancam jiwa apabila tidak mendapat pertolongan medis segera.

Agar terhindar dari kondisi tersebut, jemaah haji perlu mengetahui anjuran dokter terkait pencegahan heatstroke berikut.

Bagaimana cara mencegah heatstroke selama ibadah haji?

Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) menjelaskan sejumlah cara mencegah serangan panas selama ibadah haji.

“Cuaca panas itu sangat berisiko, pada kasus jamaah haji yang punya komorbid misalnya hipertensi, sakit paru, kasus jantung, itu sangat berisiko. Bagaimanapun dengan cuaca panas yang sangat tinggi itu mudah sekali terjadinya dehidrasi dan kelelahan,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K dalam Media Briefing "Persiapan Kesehatan Jemaah Haji" pada Jumat (7/6/2024).

Syarief menuturkan serangan panas yang disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan.

Selain cuaca yang amat panas, penyebab lainnya bisa jadi adalah dehidrasi, kelembaban yang rendah dan imunitas yang menurun.

Kondisi tersebut dapat memicu jemaah mengalami kejadian fatal seperti hilang fokus, mengalami kebingungan, tersesat, mual, muntah, sakit kepala, hilang kesadaran sampai meninggal dunia.

“Kemudian mudah sekali koordinat terganggu, mudah goyang atau jatuh. Itulah selain heatstroke dan kasus ini memperberat lansia yang dibawa jaamah kita pada kondisi yang lebih berbahaya,” katanya.

Maka dari itu, ia menyarankan agar para jamaah rajin mengonsumsi air putih agar kelembapan tubuh tetap terjaga. Pastikan meminum air putih rutin dalam takaran sedikit demi sedikit.

“Paling tidak itu 8.000 cc setara lima botol besar, bukan hanya 2.000 cc lagi. Kalau bisa diminum setiap saat, minum bagi orang yang tidak mempunyai gangguan ginjal, tapi kalau ada pantangan bagi orang yang mengalami penyakit ginjal misalnya, jadi tidak boleh minum terlalu banyak,” katanya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Heatstroke, Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Selain pola minum untuk mencegah heat stroke, para jamaah juga diminta untuk memperhatikan kebersihan dirinya agar terhindar dari berbagai macam penyakit menular.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memakai masker, rajin cuci tangan dan menjauhi kerumunan.

Kemudian mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayur mayur yang kaya akan vitamin dan mineral. Tujuannya agar stamina tetap bugar dan asupan gizi tetap terpenuhi walaupun berkegiatan di bawah sinar matahari.

Selain itu dikarenakan toilet yang seringkali mengalami antrean panjang, Syarief menyarankan supaya jamaah mencari waktu yang tepat untuk buang air agar tidak ikut berdesakan mengantre masuk kamar mandi dan menjaga kebersihan diri.

Caranya, jamaah dapat mengatur ulang pola buang airnya dari yang semula misalnya rutin dilakukan pada pagi hari, digeser menjadi malam hari.

“Toilet training itu harus diubah, misal biasa pagi, kita bisa geser ke tengah malam agar habit-nya jadi lebih baik. Jangan lupa untuk makan makanan yang sehat dan jangan makan makanan yang berminyak yang kurang serat,” katanya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau