Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Manfaat Belajar Bilingual pada Anak? Berikut Penjelasan Dokter...

Kompas.com - 20/08/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Mempelajari dua bahasa atau bilingual bisa memberikan beragam manfaat untuk perkembagan kognitif dan sosial anak.

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. Dr. Rini Sekartini Sp.A(K) mengatakan, manfaat belajar bilingual yang pertama yaitu anak menjadi lebih peka dalam memilih penggunaan kata saat menyampaikan penjelasan.

"Kadang-kadang anak lebih peka, misalnya ada beberapa kata bahasa Indonesia jadi panjang lebih dari tiga kata, tapi kalau bahasa Inggris hanya satu kata saja sudah bisa menjelaskan keseluruhannya," kata Rini dalam diskusi kesehatan yang diselenggarakan IDAI, Selasa (20/08/2024).

Baca juga: Bisa Memicu Gagal Ginjal, Ini Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak

Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia ini menjelaskan, anak yang menguasai lebih dari satu bahasa juga biasanya lebih fleksibel dan kreatif serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.

"Kalau banyak mengetahui bahasa mungkin menjadi lebih banyak teman, nantinya dalam berkomunikasi lebih baik, dapat pekerjaan yang lebih bagus dan bisa bekerja di berbagai tempat, dan mungkin bisa lebih mengembangkan kemampuan kognitif maupun kemampuan sosialnya," katanya.

Rini menjelaskan bahwa kemampuan bilingual ada yang disebut bilingual dini karena orang tua langsung mengajarkan dua bahasa sejak lahir dan bilingual sekuensial jika anak menggunakan bahasa asing dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Rini kemudian memberi tips mengajarkan dua bahasa kepada anak yang bisa diaplikasikan para orang tua. Menurut dia, orangtua sebaiknya memahami dan menguasai bahasa-bahasa yang akan diajarkan agar terjalin komunikasi dua arah.

Orang tua bisa menerapkan metode one person one language untuk mengajarkan lebih dari satu bahasa kepada anak sejak dini.

Dalam hal ini, masing-masing orang tua sesuai dengan penguasaan bahasanya menggunakan bahasa yang berbeda saat berkomunikasi dengan anak.

Baca juga: Seperti Apa Menu Makan Siang yang Sehat untuk Anak? Ini Kata Dokter

Rini juga mengemukakan bahwa tidak ada penelitian yang membuktikan anak-anak yang diajari lebih banyak bahasa pada usia dini akan mengalami keterlambatan bicara.

Meski punya manfaat, mengajarkan dua bahasa kepada si kecil bisa memberi dampak buruk jika anak dan kedua orang tua tidak benar-benar siap.

Belajar bilingual bisa membuat anak bingung dan mencampur penggunaan dua bahasa dalam satu kalimat ketika berkomunikasi dengan orang lain.

"Anak-anak kadang-kadang lupa menjawab harus dalam bahasa Inggris yang dia ingat atau dalam bahasa Indonesia. Jadi, dia mencampur antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris," katanya.

Di samping itu, menurut dia, anak-anak dengan monolingual atau hanya menguasai satu bahasa umumnya lebih kaya kosa kata, dapat mendeskripsikan objek, menyampaikan penjelasan, dan menghentikan pembicaraan dengan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau