Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Sakit Leher? Kecanduan Ponsel Penyebabnya

Kompas.com - 20/08/2024, 19:32 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber asiaone

KOMPAS.com - Menatap layar ponsel berlama-lama sudah jadi kebiasaan orang modern. Sejak bangun tidur sampai mata siap terpejam, kita seakan tak bisa berpisah dengan gadget kesayangan.

Sayangnya kebiasaan itu punya banyak dampak negatif, termasuk nyeri pada otot leher, bahkan kepala. Walau tidak berakibat fatal, tapi nyeri pada bagian leher ini mengganggu aktivitas sehari-hari.

Keluhan nyeri pada otot leher saat ini makin sering ditemui di ruang praktik dokter. Penderitanya mulai dari anak-anak sampai lansia dengan penyebab yang sama, yakni kebanyakan menunduk melihat ponsel.

Para ahli menyebut kondisi itu sebagai sindrom leher teknologi (tech neck syndrome), yaitu cedera stres berulang yang disebabkan karena posisi kepala yang condong ke depan dan ke bawah untuk waktu yang lama.

Sindrom leher teknologi ini mirip dengan gejala kekakuan otot atau nyeri leher persisten akibat daari penggunaan gawai berlebihan.

Di Singapura, pasien dengan keluhan nyeri leher tersebut hampir 80 persennya adalah kelompok orang muda.

Baca juga: Bukan Saraf Terjepit, Ini Penyebab Tersering Nyeri Punggung

Menurut Dr.Thor Timothy A Chutatape, dokter di Novena Pain Management Centre, anak muda lebih rentan mengalami tech neck karena penggunaan gadget yang lebih intens.

"Mobile gaming juga menyebabkan kecanduan dan intens. Para gamers yang berada dalam satu posisi sama pada periode yang lama tanpa melakukan peregangan, adalah yang paling rentan," kata Dr.Thor.

Rasa nyeri akibat kondisi tersebut bukan cuma di bagian leher, tapi juga pundak, bagian punggung atas, bahkan kepala. Penderitanya juga kerap mengeluhkan otot kaku dan jangkauan gerak menjadi terbatas.

Pengobatan nyeri leher

Bila keluhan ini diabaikan bisa menyebabkan postur tubuh terganggu.

"Postur tubuh yang buruk dan berkelanjutan dapat menyebabkan postur kepala menjorok ke depan dengan bahu membulat dan punggung kifosis yang dikaitkan dengan otot paha belakang dan otot gluteus yang tegang," papar ahli fisioterapi dari Singapura Beh Jyh Yun.

Baca juga: Pilihan Pengobatan Saraf Terjepit di Leher

Punggung kifosis mengacu pada punggung yang memiliki lengkungan ke depan yang berlebihan.

Keluhan yang tidak diobati juga bisa menyebabkan peradangan di jaringan lunak di bagian leher, degenerasi tulang belakang, serta masalah berkepanjangan seperti saraf terjepit.

Menurut dr.Thor ada berbagai pengobatan yang bisa diambil sebelum masalahnya menjadi berat. Pengobatan tech neck meliputi suntikan antiperadangan dan obat pelemas otot bisa mengurangi rasa nyeri.

Pasien juga bisa melakukan fisioterapi atau akupuntur.

"Konsumsi obat pereda nyeri bukanlah solusi yang baik karena penyebab utamanya tidak diatasi. Untuk nyeri yang berlangsung lama dan serius, terkadang diperlukan operasi saraf terjepit," katanya.

Pencegahan selalu pilihan terbaik dan dokter menyarankan untuk mengurangi kebiasaan menatap layar gadget dan melakukan peregangan rutin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau