Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Waode Fifin Ervina
Dosen

Dosen Magister Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga

Obesitas tapi Kekurangan Zat Gizi Mikro

Kompas.com - 04/10/2024, 10:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

OBESITAS merupakan dilema kesehatan masyarakat kompleks yang tidak hanya sekadar kelebihan berat badan, tetapi juga mencakup kekurangan zat gizi mikro yang mengganggu.

Fenomena ini sering disebut 'kelaparan tersembunyi'. Individu dapat mengonsumsi zat gizi makro yang cukup atau bahkan berlebihan—karbohidrat, lemak, dan protein—sementara kekurangan vitamin dan mineral esensial.

Penelitian terkini menunjukkan bahwa individu yang diidentifikasi sebagai obesitas sering kali menderita kekurangan vitamin dan mineral penting yang dapat memperburuk komplikasi terkait dengan kondisi mereka.

Obesitas menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di masyarakat saat ini. Meskipun banyak perhatian telah diberikan pada efek negatif dari obesitas seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker, ada aspek lain dari obesitas yang sering kali diabaikan, yaitu kekurangan zat gizi mikro.

Zat gizi mikro adalah vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh kita agar berfungsi dengan baik. Zat gizi mikro meliputi vitamin A, C, E, dan K, serta mineral seperti kalsium, magnesium, dan seng.

Ketika seseorang mengalami obesitas, mereka sering kali mengonsumsi makanan dalam jumlah besar yang tinggi kalori, tetapi rendah nutrisi penting.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan zat gizi mikro, meskipun orang tersebut mungkin mengonsumsi kalori berlebih.

Selain itu, respons tubuh terhadap obesitas semakin memperumit masalah. Meningkatnya jaringan adiposa dapat menyebabkan kondisi peradangan yang memengaruhi proses metabolisme, sehingga tubuh lebih sulit memanfaatkan nutrisi secara efektif.

Misalnya, orang yang mengalami obesitas menunjukkan kadar Vitamin D, zat besi, dan magnesium yang rendah. Sementara zat tersebut penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk respons imun dan kesehatan tulang.

Kekurangan zat gizi mikro pada orang yang mengalami obesitas dapat memperburuk kondisi mereka, sehingga semakin sulit untuk mengelola berat badan.

Misalnya, kekurangan vitamin D dapat mengganggu pengaturan nafsu makan, yang menyebabkan peningkatan rasa lapar dan keinginan untuk makan. Demikian pula, kekurangan asam lemak omega-3 dapat menyebabkan peradangan.

Selain itu, tidak adanya zat gizi mikro esensial dapat menghambat kemampuan tubuh untuk memetabolisme lemak secara efektif, sehingga lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan mempertahankan penurunan berat badan dari waktu ke waktu.

Salah satu alasan utama kurangnya zat gizi mikro pada orang yang mengalami obesitas adalah ketergantungan mereka pada makanan olahan dan cepat saji yang sering kali tinggi kalori dan rendah nutrisi penting.

Makanan ini praktis dan terjangkau, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang berjuang melawan obesitas.

Namun, dengan mengonsumsi makanan ini secara teratur, tubuh akan kekurangan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk kesehatan yang optimal. Lebih jauh lagi, obesitas juga dapat menyebabkan penyerapan zat gizi mikro yang buruk.

Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin dan mineral dari makanan yang menyebabkan kekurangan bahkan jika seseorang mengonsumsi makanan seimbang.

Penanganan masalah ini memerlukan berbagai pihak. Promosi kesehatan masyarakat harus difokuskan pada edukasi masyarakat tentang pentingnya zat gizi mikro.

Selain itu, peningkatan akses terhadap pilihan makanan yang sehat dan terjangkau dapat mendorong pilihan makanan lebih baik.

Kebijakan pangan yang mempromosikan konsumsi makanan utuh, bersama dengan program suplementasi, dapat secara efektif memerangi obesitas dan kekurangan zat gizi mikro.

Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong orang-orang untuk mengonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak ke dalam makanan mereka, sambil mengurangi makanan olahan dan cepat saji.

Selain itu, promosi kesehatan dapat merekomendasikan suplemen vitamin dan mineral untuk membantu orang-orang memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau