KOMPAS.com - Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang memberi tahu jantung untuk berdetak tidak bekerja dengan baik.
Aritmia menjadikan detak jantung bisa terlalu cepat atau terlalu lambat, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic.
Bisa juga pola detak jantung menjadi tidak konsisten, terkadang cepat dan lambat.
Baca juga: Kenali Sindrom Kematian Mendadak akibat Aritmia yang Bisa Sebabkan Meninggal Saat Tidur
Aritmia ada banyak jenisnya. Beberapa aritmia tidak berbahaya, tetapi ada yang bisa menyebabkan kematian mendadak.
Oleh karena itu, aritmia tidak bisa dianggap sepele.
Bagaimana pun gangguan ini sangat berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan penyakit arteri koroner.
Aritmia yang menyebabkan kematian mendadak disebut sebagai sindrom kematian mendadak akibat aritmia atau sudden arrhythmic death syndrome (SADS).
Selanjutnya artikel ini akan mengulas tentang sindrom kematian mendadak akibat aritmia.
Baca juga: Mengenal Penyebab Kematian Mendadak Saat Olahraga
Perlu dipahami bahwa jantung kita berdetak mengikuti irama yang dikendalikan oleh impuls listrik, seperti yang dikutip dari British Heart Foundation (BHF).
Jika impuls listrik itu salah, Anda bisa mengalami irama jantung abnormal, yaitu aritmia.
Aritmia ada yang berlangsung parah dan tiba-tiba hingga menyebabkan henti jantung (cardiac arrest) karena tidak sempat diobati segera dan penyebab dasaranya tidak diketahui.
Kondisi tersebut dikenal juga sebagai sindrom kematian mendadak akibat aritmia.
Ketika henti jantung terjadi, artinya jantung secara tiba-tiba berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.
Baca juga: Kasus Kematian Mendadak Pebulu Tangkis, Dokter Sebut Perlu Ada AED di Fasilitas Umum
Hal ini akan membuat Anda tidak bisa bernapas dan otak kekurangan oksigen.
Seketika itu Anda bisa kehilangan kesadaran dan dalam beberapa menit bisa mengakibatkan kematian.
Itu karena organ dalam tubuh Anda membutuhkan oksigan yang dibawa oleh darah secara terus-menerus tanpa henti, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Saat kematian terjadi irama jantung dan impuls listrik benar-benar berhenti.
Namun, struktur jantung dari orang yang mengalami sindrom kematian mendadak akibat aritmia bisa terlihat normal.
Ini sebabnya sulit untuk menemukan penyebab henti jantung dan mendiagnosis sindrom kematian mendadak akibat aritmia.
Baca juga: Apa Itu Sindrom Kematian Mendadak pada Orang Dewasa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.