KOMPAS.com - Menolong dan mendukung seseorang yang pernah mengalami kekerasan tidak selalu mudah. Kita bisa berfokus untuk memberikan ruang yang aman dan bebas penghakiman, memastikan mereka tahu tidak sendiri.
Kekerasan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Bisa berupa kekerasan emosional, fisik, seksual, finansial, dan juga spiritual. Seringkali kekerasan melibatkan pengabaian serta penguntitan.
Banyak korban pelecehan merasa seolah-olah mereka yang harus disalahkan. Mereka mungkin pernah mengalami gaslighting atau penolakan dari pelaku pelecehan.
Hal tersebut dapat menurunkan harga diri, sehingga lebih sulit bagi seseorang untuk terbuka tentang apa yang mereka alami karena takut menerima tanggapan serupa dari orang lain.
Sangat penting agar mereka yakin bahwa emosi yang mereka alami valid. Saat berbicara dengan mereka, usahakan kita menyelipkan kata-kata dukungan, seperti; "aku percaya kamu", "ini bukan salah kamu", atau "aku senang kamu percaya ke aku dan berani bercerita".
Baca juga: Kenali Apa Itu Kekerasan Verbal dan Jenisnya
Bersikaplah sabar
Menciptakan ruang yang aman dan juga tidak dihakimi sangat penting bagi mereka agar merasa didukung.
Cobalah untuk menjadi pendengar aktif, membiarkan mereka mencurahkan perasaannya. Tidak mudah bagi korban kekerasan untuk terbuka.
Sebaiknya hindari merespon perasaan mereka dengan menyuruhnya membuat keputusan segera, seperti melaporkan pelaku kepada polisi atau memaksanya untuk meninggalkan pelaku kekerasan.
Bersikaplah sabar, sebab penelitian menunjukkan bahwa butuh waktu bagi korban untuk meninggalkan pelaku. Ikuti saja garis waktu yang mereka miliki dan tawarkan saran saat dibutuhkan.
Kita juga bisa membantunya menyiapkan rencana aman untuk bisa melindunginya jika situasi memanas.
Langkah itu termasuk membuat daftar kontak darurat (teman, keluarga, atau pun shelter), kemudian tentukan tempat aman yang bisa mereka tuju saat mereka yakin untuk pergi.
Baca juga: Ini Dampak Psikologis Anak Korban Kekerasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.