Artinya, makanan akan lebih lama berada di dalam perut sehingga rasa lapar dan dorongan untuk makan berkurang.
Baca juga: Singkong Bisa Mengobati Penyakit Apa Saja? Berikut 6 Daftarnya…
Ubi jalar adalah salah satu sumber energi terbaik sehingga kerap dikonsumsi oleh orang-orang yang berolahraga secara teratur.
Pasalnya, kandungan serat pada ubi jalar akan membuat kandungan karbohidrat dikeluarkan secara bertahap sehingga energi tubuh akan bertahan lebih lama.
Ubi jalar mengandung vitamin C, beta karoten, dan antosianin yang tinggi yang membuatnya baik untuk kesehatan.
Kandungan alami tersebut dapat meningkatkan sistem imun tubuh dan menurunkan beberapa masalah kesehatan, seperti flu dan selesma, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Salah satu manfaat ubi jalar ungu adalah dapat mendukung fungsi pembuluh darah karena kandungan antioksidan di dalamnya.
Kandungan ini dapat mencegah penumpukan plak di dalam arteri sehingga kadar kolesterol jahat di dalam tubuh berkurang dan risiko penyakit jantung menurun.
Kandungan beta karoten dan antosianin pada ubi jalar dapat mendukung kesehatan mata.
Tidak hanya itu saja, kandungan alami ubi jalar ini juga dapat menurunkan risiko kebutaan dan masalah kesehatan lainnya, seperti degenerasi makula.
Kandungan serat yang tinggi pada ubi jalar berguna untuk mendukung bakteri di dalam usus dan menjaga keseimbangan flora usus.
Manfaat ini tidak hanya akan mencegah penyakit kanker usus, tetapi juga beberapa jenis kanker lainnya, seperti prostat dan payudara, karena kandungan vitamin C, beta karoten, dan antosianin yang dimilikinya.
Salah satu penelitian sudah membuktikan bahwa ubi jalar ungu dapat mengurangi inflamasi dan obesitas.
Pasalnya, ubi jalar memiliki kandungan antioksidan yang tidak hanya akan memperbaiki sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, tetapi juga akan mengurangi inflamasi.
Dengan memahami ubi jalar dapat mengobati penyakit apa, Anda bisa mulai mengonsumsinya secara rutin.
Meskipun umumnya aman, cara mengolah ubi jalar akan memengaruhi indeks glikemik di dalamnya sehingga sangat perlu diperhatikan oleh orang-orang dengan diabetes tipe 2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.