Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Penyakit Autoimun Psoriasis Disembuhkan?

Kompas.com - 02/11/2024, 14:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada kulit. Gejala utama penyakit ini adalah muncul bercak merah bersisik.

Gejala psoriasis bisa bervariasi pada tiap orang, namun gejala umumnya antara lain bercak merak di kulit yang ditutupi oleh sisik berwarna putih perak. Area yang paling sering terkena diantaranya lutut, siku, kulit kepala, dan punggung bawah. Terkadang juga disertai rasa gatal atau perih.

Menurut dr.Inneke Halim Sp.KK, psoriasis disebabkan oleh peradangan yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit dari 28-30 hari menjadi 3-5 hari, sehingga menyebabkan penumpukan sel kulit yang belum terkelupas kemudian membentuk bercak merah bersisik.

"Psoriasis tidak menular dan meskipun belum ada obat yang menyembuhkannya, gejalanya dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat," kata dr.Inneke.

Perawatan psoriasis berfokus pada mengurangi peradangan sistemik dan mengatasi manifestasinya pada fisik. Pengobatan yang tepat juga dapat mengurangi keparahan gejalanya secara signifikan.

Menurut dr.Inneke ada beberapa pengobatan yang tersedia untuk pengidap psoriasis, tergantung tingkat keparahan dan jenisnya.

Perawatan tersebut meliputi topikal atau pemakaian krim seperti salep kortikosteorid, analog vitamin D, dan retinoid. Pilihan lain adalah fototerapi atau terapi sinar ultraviolet untuk mengurangi peradangan dan memperlambat produksi sel kulit.

Baca juga: Psoriasis Kulit Kepala dan Ketombe, Apa Bedanya?

"Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat oral atau injeksi seperti methotrexate, siklosporin, dan retinoid," papar dokter dari RS Bethsaida Gading Serpong Tangerang ini.

Para peneliti terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas perawatan yang dapat mereka gunakan untuk mengobati psoriasis dan meningkatkan kualitas hidup pengidap penyakit ini.

Saat ini juga tersedia obat biologik, yaitu menggunakan obat yang menargetkan bagian spesifik dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam proses peradangan. Obat ini tidak hanya mengobati kulitnya tapi juga peradangan yang sudah meluas ke seluruh tubuh.

"Psoriasis sering kali disalahpahami sebagai masalah kulit biasa, padahal ini adalah gangguan sistem imun yang kompleks," ujarnya.

Beberapa obat biologik terbaru termasuk secukinumab untuk mengurangi plak psoriasis, Ixekizumab untuk plak sedang hingga berat, guselkumab yang diberikan lewat suntikan berkala, dan juga ustekinumab yang terbukti bisa mengurangi gejala secara efektif.

Dengan berbagai pilihan terapi pengobatan yang tersedia saat ini, pengidap psoriasis bisa mengalami remisi (gejala tidak kambuh) sampai setahun tanpa kambuh.

Baca juga: Tips Perawatan Kulit untuk Penderita Psoriasis agar Tak Mudah Kambuh

Sebaliknya, pada psoriasis yang tidak mendapat penanganan tepat bisa timbul komplikasi berupa sindrom metabolik seperti obesitas, diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi.

Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga berperan penting dalam manajemen psoriasis dan mengurangi risiko penyakit metabolik.

Beberapa gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut adalah melakukan diet sehat, olahraga secara teratur, dan mengelola stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau