Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suntik Filler Berlebihan Bikin Wajah Bengkak dan Tak Simetris

Kompas.com - 06/12/2024, 13:30 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Suntik filler atau bisa disebut dermal filler menjadi prosedur kecantikan yang populer karena bisa mengencangkan kulit dan mengoreksi bagian wajah yang tidak simetris dengan hasil yang instan.

Seperti halnya semua prosedur medis, dermal filler juga memiliki risiko efek samping. Apalagi jika suntikan ini dilakukan berlebihan tanpa memperhitungkan proporsi wajah, efeknya bisa mengalami overfilled syndrome.

"Suntik filler jika berlebihan akan membuat overfilled syndrome. Dokter seharusnya memberikan tindakan penyuntikan filler sesuai kebutuhan, bukan keinginan pasien," kata dr.Gaby Syerly, pendiri klinik kecantikan Youth & Beauty Clinic Jakarta.

Salah satu tanda seseorang mengalami overfilled syndrome adalah wajah tampak terlalu penuh atau bengkak. Kondisi ini dapat terjadi karena filler disuntikkan secara berlebihan dalam satu sesi atau secara kumulatif setelah beberapa kali perawatan.

Baca juga: Berapa Lama Filler Bertahan? Ini Penjelasan Dokter

Pendiri klinik kecantikan Youth & Beauty Clinic Jakarta, dr.Gaby Syerly menerima penghargaan 1st Runner-Up untuk Layanan Filler Terbaik se-Asia Pasifik.
Dok pribadi Pendiri klinik kecantikan Youth & Beauty Clinic Jakarta, dr.Gaby Syerly menerima penghargaan 1st Runner-Up untuk Layanan Filler Terbaik se-Asia Pasifik.
Meski tidak membahayakan kesehatan secara umum, tapi efeknya bisa memengaruhi estetika wajah, membuatnya terlihat tidak alami dan memengaruhi kepercayaan diri.

"Tujuan penyuntikan filler bukan hanya sekedar mengisi area kosong, akan tetapi lebih mempertemukan nilai seni dari kaca mata dokter untuk membuat tampilan wajah seseorang menjadi lebih muda dan simetris," kata dr.Gaby.

Ia menyebut tindakan dermal filler yang dilakukan di klniknya sebagai suntikan pengontur wajah (face contouring injection).

Overfilled syndrome memang bisa diperbaiki dengan berbagai cara, tergantung jenis filler yang digunakan. Misalnya saja filler berbahan asam hialuronat bisa dilarutkan dengan enzim khusus atau filler berbahan semi permanen atau permanen dengan prosedur bedah kecil.

Beberapa jenis filler juga bersifat sementara dan akan terurai secara alami dalam beberapa bulan, sehingga tanpa tindakan apa pun efek overfilled syndrome akan hilang. Namun, ini bukanlah solusi cepat.

Baca juga: Intip Tren Perawatan Tubuh dan Kulit Tahun 2025

Pencegahan

Untuk mencegah overfilled syndrome, selalu pilih dokter atau klinik yang berpengalaman yang memahami estetika wajah. Selain itu, jangan terburu-buru untuk menambah filler di wajah, biarkan hasilnya terlihat baru dikoreksi apa yang kurang.

Sebagai klinik kecantikan yang berpengalaman, Youth & Beauty Clinic belum lama ini menerima penghargaan 1st Runner-Up untuk Layanan Filler Terbaik se-Asia Pasifik yang
diberikan oleh Merz Aesthetic.

Penghargaan lain adalah Hollywood Spectra Star Award sebagai perwakilan tunggal dari Indonesia di kategori Asia Pasifik.

“Kami sangat terhormat. Penghargaan ini mencerminkan dedikasi kami untuk memberikan layanan dan hasil perawatan terbaik, dan kami berkomitmen untuk terus menetapkan standar baru dalam bidang estetika,” kata dr.Gaby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau