KOMPAS.com - Gangguan tiroid bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari menyebabkan tubuh lelah, gangguan kesuburan, kolesterol meningkat, termasuk juga membuat susah tidur di malam hari.
Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini menghasilkan dua hormon, tiroksin dan triiodotironin, yang mengatur cara tubuh menggunakan energi.
Hormon-hormon ini memengaruhi sebagian besar organ dan sangat penting untuk berbagai proses fisiologis, seperti pernapasan dan detak jantung, pencernaan, dan suhu tubuh.
Jika tiroid kita memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu, kimia tubuh bisa menjadi tidak seimbang. Hal itu dapat memengaruhi ritme sirkadian, yaitu jam internal tubuh yang bertanggung jawab atas siklus tidur dan bangun.
Jika tiroid memproduksi terlalu banyak hormon, kondisi itu disebut hipertiroidisme. Efek yang bisa dialami antara lain sering terbangun dengan perasaan gugup atau gelisah, berkeringat di malam hari, atau sering buang air kecil di malam hari.
Baca juga: Beda Gejala Hipertiroid dan Hipotiroid
Sebaliknya pada orang dengan tiroid kurang aktif (hipotiroid), mereka sulit menoleransi dingin di malam hari dan nyeri sendi yang mengganggu tidur.
Dikutip dari situs sleep foundation, hipotiroidisme juga dapat menyebabkan hipersomnia, atau jadi susah terbangun karena terus mengantuk sepanjang hari.
Penyakit tiroid dapat menjadi faktor predisposisi untuk sindrom kaki gelisah (RLS). Orang dengan gangguan ini merasakan sensasi tidak nyaman atau tidak menyenangkan di kaki mereka saat tubuh sedang beristirahat.
Dalam kebanyakan kasus, gejala RLS sering terjadi di malam hari atau sekitar waktu tidur. Karena gangguan ini sangat mengganggu, RLS dapat menyebabkan kurang tidur dan gangguan pada siang hari.
Kapan harus periksa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menunjukkan apakah kelenjar tiroid kita berfungsi normal atau tidak.
Hipotiroidisme berkembang secara perlahan, sehingga banyak orang tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun.
Baca juga: Bisa Dilakukan Mandiri, Begini Cara Mendeteksi Benjolan Tiroid
Gejalanya juga mirip dengan berbagai kondisi medis lainnya, sehingga dokter kemungkinan akan meminta tes tambahan.
Hal yang sama berlaku untuk hipertiroid dan sebagian besar diagnosis untuk tiroid yang terlalu aktif juga memerlukan beberapa tes darah.
Bagi banyak pasien yang lebih tua, hipertiroid dapat muncul secara berbeda dan dapat disalahartikan sebagai depresi atau demensia karena dapat menyebabkan gejala yang mirip seperti kehilangan nafsu makan dan menarik diri dari pergaulan.