KOMPAS.com - Begitu dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025), Donald Trump langsung mengumumkan 200 perintah eksekutif, salah satunya adalah keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Apa yang melatarbelakangi langkah tersebut, dan apa dampaknya? WHO, badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membantu melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat dunia, menerima sekitar seperlima anggarannya dari Amerika Serikat.
Trump mengecam WHO "korup" dan menuduhnya menipu Amerika, dan jutaan warga Amerika yang memilihnya semakin skeptis terhadap nilai struktur internasional semacam itu.
Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa penarikan anggota WHO yang paling berpengaruh dapat membahayakan kesehatan global.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, WHO mengatakan bahwa mereka menyesalkan keputusan AS, dengan menyatakan bahwa mereka telah, “selama 7 tahun terakhir menerapkan serangkaian reformasi terbesar dalam sejarahnya, untuk mengubah akuntabilitas, efektivitas biaya, dan dampak kami di berbagai negara.”
Baca juga: Amerika Serikat Keluar dari WHO, Apa Artinya?
Profesor hukum kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown, menyebutkan penarikan diri AS adalah yang “paling penting” dari semua perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari Senin.
Ia memperingatkan, hal itu “dapat menabur benih untuk pandemi berikutnya.”
Dikutip dari CNN, WHO adalah salah satu dari beberapa lembaga global yang muncul dari reruntuhan Perang Dunia II.
Setelah dunia terkoyak oleh nasionalisme dan konflik, negara-negara sepakat untuk mengorbankan beberapa aspek kedaulatan mereka demi kebaikan bersama.
Badan ini didirikan pada tahun 1948 dalam upaya untuk melindungi kesehatan dunia. Konstitusinya, yang ditandatangani oleh semua anggota PBB saat itu, memperingatkan bahwa "pembangunan yang tidak merata" dalam sistem kesehatan di berbagai negara merupakan "bahaya bersama".
Tujuan organisasi ini adalah pencapaian tingkat kesehatan setinggi mungkin oleh semua orang.
Baca juga: WHO: Peningkatan Kasus HMPV di Musim Dingin Hal Biasa
Juru bicara utama pemerintah AS untuk isu-isu kesehatan, Thomas Parran, mengatakan WHO lebih dari sebuah organisasi kesehatan tetapi sebuah “instrumen kuat yang diciptakan untuk perdamaian” yang berkontribusi pada keharmonisan hubungan antarmanusia.
Saat ini, WHO bekerja di lebih dari 150 lokasi di seluruh dunia, memimpin upaya untuk memperluas cakupan kesehatan universal, dan mengarahkan respons internasional terhadap keadaan darurat kesehatan, mulai dari wabah campak, hingga kolera dan Ebola.
Namun, badan tersebut telah dikritik karena tidak efisien, tidak transparan, terlalu bergantung pada donor swasta, dan terhambat oleh masalah politik.
Trump pertama kali mencoba keluar dari WHO pada masa jabatan pertamanya di tahun 2020. Ia menuduh organisasi tersebut "sangat salah mengelola dan menutupi" penyebaran Covid-19.