Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi WHO dan Mengapa Trump Menarik Keanggotaan

Kompas.com - 22/01/2025, 12:54 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber CNN

Trump telah lama mengatakan bahwa ia yakin virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China, yang berusaha disembunyikan oleh Beijing.

Baca juga: Varian Virus Covid di Indonesia Paling Banyak Bermutasi di Dunia

Secara khusus WHO juga telah mengungkapkan beberapa kekhawatiran serupa dengan Trump dan pada bulan Desember (lima tahun sejak kasus pertama Covid-19 terdeteksi), menyerukan agar China lebih transparan untuk membantu dunia memahami bagaimana pandemi ini bermula.

Selama kampanye pemilihan terakhirnya, Trump lebih berani, menyebut WHO "tidak lebih dari penipuan globalis yang korup" yang "secara memalukan menutupi jejak Partai Komunis China."

Para ahli mengatakan, Trump terlalu fokus pada asal-usul Covid-19 dan mengabaikan peran penting WHO, yang dipimpin oleh AS, dalam melawan penyebaran virus ini.

Baca juga: Kurang Gizi pada Anak Memicu Wabah Campak Global

Direktur Global Health, sebuah inisiatif dari Universitas Oxford, Alan Bernstein, mengatakan WHO berperan penting dalam meyakinkan Tiongkok untuk merilis urutan genetika di awal tahun 2020, yang menjadi dasar vaksin yang dikembangkan di AS.

“Kita tidak dapat melawan pandemi secara efektif tanpa semacam meja global tempat negara-negara di seluruh dunia bisa bertemu dan berdiskusi, serta saling bekerja sama untuk merilis data,” kata Bernstein kepada CNN.

Ada pula aspek finansial di balik ketidaksukaan Trump. Presiden sebelumnya mengatakan bahwa AS menyumbang sekitar $500 juta per tahun untuk WHO, dibandingkan dengan $40 juta yang diberikan China, meskipun populasinya jauh lebih besar.

Saat menandatangani perintah eksekutif hari Senin, Trump ditanya apakah sebagai presiden selama pandemi Covid-19, ia menghargai pentingnya lembaga seperti WHO.

"Ya, tetapi tidak saat Anda ditipu seperti kami," jawabnya.

Pakar kesehatan masyarakat global dari Universitas Edinburgh, Devi Sridhar mengatakan pandangan seperti yang dimiliki Trump mengabaikan manfaat dari kerjama slobal.

"AS akan lebih lemah dalam hal keamanan nasional jika tidak menjadi bagian dari WHO, mengingat tidak akan ada kerja sama dengan negara lain untuk mengetahui apa yang terjadi dalam hal wabah dan membantu mengelola respons," kata Sridhar.

Baca juga: Takut Berlebihan pada Virus HMPV Cerminkan Dampak Pandemi

Apa yang akan terjadi selanjutnya

Diperlukan waktu satu tahun untuk menarik diri sepenuhnya dari WHO, itulah sebabnya Presiden Joe Biden mampu menghentikan keluarnya AS empat tahun lalu, dalam salah satu tindakan pertama kepresidenannya.

Namun, ada tanda-tanda bahwa keluarnya AS bisa lebih cepat kali ini.

Perintah eksekutif hari Senin meminta menteri luar negeri dan direktur Kantor Manajemen dan Anggaran untuk menghentikan pendanaan “dengan kecepatan yang memungkinkan.”

Mungkin mengantisipasi Trump, WHO sendiri telah meluncurkan permintaan awal bulan ini untuk pendanaan sebesar $1,5 miliar guna mengatasi 42 keadaan darurat kesehatan yang sedang berlangsung.

Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada hari Selasa bahwa ia "menyesalkan" keputusan Trump, menekankan bahwa AS juga memperoleh keuntungan dari badan yang menjadi tempat tugasnya ini.

Keputusan yang diambil Trump ini dikhawatirkan akan memperlambat upaya eradikasi polio dan menghambat upaya penanggulangan tuberkulosis dan HIV.

Baca juga: 5 Tahun Pandemi Covid-19, WHO Desak China Bagikan Data

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau