Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Saat Hamil Trimester Pertama: Apa yang Harus Diperhatikan?

Kompas.com - 08/03/2025, 03:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Matthew Simangunsong, Sp.OG, mengingatkan ibu hamil agar berhati-hati dalam memutuskan untuk berpuasa, terutama pada trimester pertama kehamilan.

Dikutip dari Antara, Jumat (7/3/2025), dr. Matthew menyarankan ibu-ibu yang sedang berada pada trimester pertama untuk sangat berhati-hati jika ingin berpuasa.

"Buat ibu-ibu yang sekarang lagi berada di trimester satu, bila ingin berpuasa itu harus sangat berhati-hati," ungkapnya.

Baca juga: Puasa Tanpa Sahur Dapat Ganggu Kesehatan Anak, Ini Dampaknya

Menurut dr. Matthew, ada studi yang menunjukkan bahwa berpuasa pada trimester pertama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin.

"Ada studi yang menunjukkan bahwa kalau misalkan berpuasa di trimester satu itu kecenderungan bayinya pertumbuhannya jadi kecil di kemudian hari," ujarnya.

Bagi ibu hamil yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa, dr. Matthew menekankan pentingnya memastikan kondisi tubuh dalam keadaan baik.

Baca juga: 5 Tanda Rematik yang Dirasakan di Pagi Hari, Apa Saja?

Ia mengingatkan bahwa trimester pertama sering kali disertai dengan mual dan muntah, yang dapat memengaruhi asupan makanan ibu.

"Trimester satu itu cenderung mual muntah. Kalau kita sudah mual muntah, kita paksakan puasa, itu udah pasti nanti konsumsi makanannya pasti kurang. Otomatis nanti pasti jadi jelek pertumbuhan janinnya," katanya.

Lebih lanjut, dr. Matthew menjelaskan bahwa perempuan hamil pada trimester pertama harus memastikan kecukupan makanan dan cairan jika ingin berpuasa.

Baca juga: Kenapa Badan Lemas dan Mudah Capek? Ini 8 Cara Mengatasinya

"Jadi, kalaupun trimester satu mau berpuasa, itu harus dipastikan bahwa makan minumnya itu baik," tambahnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan ibu hamil untuk memperhatikan status berat badan atau indeks masa tubuh (IMT) mereka.

"Kalau kita beratnya ini kurang, kecil, yang kurvanya masih di bawah normal, itu sebaiknya tidak berpuasa. Karena untuk ibunya saja energinya masih kurang, ditambah lagi dia harus berpuasa, nanti pertumbuhan janinnya juga terhambat," jelasnya.

Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Buka Puasa: Cegah Dehidrasi dan Jaga Stamina Selama Ramadhan

Di sisi lain, puasa lebih disarankan pada trimester kedua dan ketiga, asalkan kondisi ibu dan janin dipastikan dalam keadaan baik melalui konsultasi dengan dokter.

"Kita harus pastikan dulu, kalau ada fasilitas USG di sekitar, di puskesmas, bidan, rumah sakit, coba USG dulu. Dipantau dulu apakah berat badan bayinya ini dalam kondisi baik, kalau berat badan kondisi baik, air ketubannya baik, itu boleh aja berpuasa," tutup dr. Matthew.

Ibu hamil diharapkan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka dan janin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
you have a captivating energy. let's explore it further, shall we? perhaps we can find some hidden treasures along the way, the kind that leave us wanting more tomorrow. f1nd me on megangoldberg_mooo_com change _ to dot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau