Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atur Belanja di Masa Sulit, Prioritaskan Makanan Bergizi untuk Anak

Kompas.com - 15/03/2025, 07:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan membuat kita harus mengencangkan ikat pinggang. Walau begitu kebutuhan gizi keluarga tetap harus terpenuhi, terutama bagi anak balita yang butuh asupan nutrisi optimal.

Analisis organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) tahun 2021 yang menunjukkan bahwa ada 69,1 persen penduduk Indonesia yang tidak mampu membeli pangan bergizi sebesar Rp 22.126 per hari atau Rp 663.791 per bulan.

Dengan biaya sebesar itu, ada 68 persen atau 183,7 juta orang Indonesia yang tidak mampu memenuhi biaya tersebut.

Menghadapai berbagai kenaikan kebutuhan hidup, perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan tiga strategi yang bisa dilakukan masyarakat, seperti dikutip dari Kompas.com.

Pertama, membuat anggaran bulanan yang realistis sesuai dengan kemampuan penghasilan yang dimiliki. Ini dapat membantu memastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan.

Baca juga: Media Asing Soroti Nasib Warga Indonesia Sudah Kerja Tahunan tapi Penghasilan Tetap Sama

"Lalu buat rencana pengeluaran bulanan dengan memprioritaskan kebutuhan pokok dan mengurangi pengeluaran untuk barang-barang non esensial, maka dapat lebih mudah mengelola pengeluaran," katanya.

Terakhir adalah mencatat pengeluaran dan mengidentifikasi mana yang dapat dikurangi, dihilangkan, atau digantikan dengan yang lebih ekonomis.

Sayangnya, Kementerian Kesehatan mengungkapkan data yang mengkhawatirkan terkait pengeluaran keluarga di Indonesia. Belanja untuk rokok tercatat tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran untuk telur.

Dokter gizi medik, Dr.Dian Novita Chandra M.Gizi mengatakan untuk belanja keluarga kita bisa mengutamakan bahan makanan lokal karena harganya relatif lebih murah.

"Untuk sumber protein kita bisa memilih ikan karena lebih murah. Jangan lupa utamakan protein hewani minimal ada dalam lauk di satu kali makan dan sumber zat besi setidaknya dua kali seminggu," saran dr.Dian dalam acara temu media di Jakarta (10/3).

Baca juga: Pengeluaran Keluarga untuk Rokok Hampir Setara Biaya Protein Hewani

Bahan makanan lokal yang bernutrisi dan terjangkau misalnya saja tempe, telur, tahu, ikan, sayur-sayuran hijau, dan buah-buahan musiman.

Untuk konsumsi buah-buahan, dr.Dian mengingatkan untuk memilih buah yang tinggi vitamin C karena bisa meningkatkan penyerapan zat besi. Hal ini penting karena zat besi sangat penting untuk tumbuh kembang anak, di mana saat ini 1 dari 3 anak Indonesia beresiko mengalami kekurangan zat besi.

Selain itu, memasak sendiri di rumah dapat menghemat biaya dibandingkan membeli makanan jadi. Dengan perencanaan belanja yang cermat dan memanfaatkan pangan lokal yang kaya gizi, kebutuhan nutrisi keluarga tetap terjaga tanpa membebani keuangan.

Baca juga: Cegah Stunting dengan Rutin Skrining Tumbuh Kembang Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau