Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Program Penurunan Berat Badan Stagnan

Kompas.com - 20/03/2025, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Menshealth

KOMPAS.com - Setelah seminggu menjalani program penurunan berat badan akhirnya berat badan berhasil turun, turun, dan turun. Tapi setelah tiga bulan, berat badan tak turun lagi meski kita sudah membatasi kalori atau menambah durasi olahraga. Apa yang terjadi?

Macetnya upaya penurunan berat badan memang mengecewakan. Apalagi penurunan berat badan, meski sedikit-sedikit, bisa jadi motivasi kita untuk terus berusaha.

"Faktanya, itu adalah fenomena umum yang dikenal sebagai plateau penurunan berat badan, yang dapat menghambat usaha kita karena berbagai alasan", kata Sulagna Misra, M.D., dokter pakar penurunan berat badan di Los Angeles.

Penurunan berat badan yang stagnan merupakan hasil dari perubahan bertahap dalam jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh saat kita menurunkan berat badan.

"Saat tubuh menjadi lebih ramping, tubuh membutuhkan lebih sedikit kalori untuk berfungsi. Jika Anda tidak menyesuaikan pola makan dan olahraga, hal ini dapat mengakibatkan penurunan berat badan jadi stagnan," kata Misra.

Baca juga: Tips Mencegah Kenaikan Berat Badan Saat Puasa, Simak Saran Dokter Gizi

Meskipun menyebalkan ketika penurunan lemak melambat, mencapai titik jenuh penurunan berat badan adalah hal yang normal dan bahkan diharapkan. Semakin ramping, semakin sulit untuk menghilangkan beberapa kilogram terakhir.

Mekanismenya menarik:, saat kita terus menurunkan berat badan, metabolisme mulai melambat, jadi kita perlu mengonsumsi lebih sedikit kalori atau membakar lebih banyak kalori agar penurunan berat badan berkelanjutan.

Pakar obesitas Holly Lofton mengatakan, penurunan berat badan sekitar 5-10 persen akan mengurangi laju metabolisme sekitar 15 persen. Itu sebabnya mengapa di fase akhir seringkali sangat sulit menurunkan beberapa kilogram lagi.

Faktor psikologis juga dapat menyebabkan momen-momen stagnan ini. Perubahan hidup dapat menyebabkan kita mulai longgar dan makan atau minum lebih banyak dari biasanya.

"Tetapi perubahan tersebut sangat kecil sehingga kita tidak menyadarinya. Padahal stres, makan karena emosi, dan kepatuhan terhadap pantangan makanan dapat memengaruhi hasil penurunan berat badan,” kata Misra.

Baca juga: Penyebab Berat Badan Susah Turun meski Tak Makan Nasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau