KOMPAS.com-Sarapan sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, terutama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Apa yang dikonsumsi di pagi hari dapat memengaruhi tingkat energi, metabolisme, serta rasa lapar sepanjang hari.
Sarapan yang seimbang membantu mengontrol nafsu makan, menjaga massa otot, dan mencegah makan berlebihan di siang atau malam hari.
Baca juga: Tips agar Sarapan Tinggi Karbohidrat Bisa Tetap Sehat
Namun, beberapa kebiasaan buruk saat sarapan justru bisa menghambat upaya penurunan berat badan. Berikut adalah kesalahan umum yang perlu dihindari:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak sarapan dapat mengurangi asupan kalori harian.
Namun, studi lain menyebutkan, melewatkan sarapan dapat meningkatkan rasa lapar, menyebabkan makan lebih banyak di kemudian hari, dan memperlambat pembakaran kalori.
Seseorang yang cenderung makan berlebihan, terutama di malam hari, karena melewatkan sarapan, sebaiknya pertimbangkan kembali kebiasaan ini.
Penelitian juga menemukan bahwa orang yang sering makan larut malam lebih rentan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan mereka yang makan lebih awal, meskipun jumlah kalorinya sama.
Minuman kopi yang kaya krim, sirup, dan topping seperti karamel atau cokelat dapat menambah banyak kalori tanpa disadari.
Misalnya, satu cangkir latte berperisa dari kedai kopi bisa mengandung sekitar 24 gram gula. Konsumsi gula berlebihan dikaitkan dengan peningkatan berat badan, risiko diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Sebagai panduan, asupan gula tambahan sebaiknya tidak lebih dari 50 gram per hari dalam pola makan 2.000 kalori.
Baca juga: Perlukah Sarapan walau Perut Tidak Lapar?
Seseorang yang sering merasa lapar sebelum jam makan siang, kemungkinan sarapannya kurang serat. Serat berperan penting dalam pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan.
Alih-alih memilih sereal manis atau roti putih, pilihlah makanan tinggi serat seperti oatmeal, roti gandum utuh, atau sereal gandum utuh. Menambahkan buah ke dalam sarapan juga dapat meningkatkan asupan serat.
Protein membantu seseorang merasa kenyang lebih lama karena dapat memicu hormon yang mengatur nafsu makan. Mengonsumsi cukup protein saat sarapan dapat mengurangi rasa lapar dan membantu menurunkan asupan kalori secara keseluruhan.
Beberapa pilihan sarapan tinggi protein yang baik termasuk telur, yogurt Yunani, oatmeal, dan wafel atau pancake tinggi protein. Susu sapi, susu kedelai, atau susu kacang polong juga bisa ditambahkan untuk meningkatkan asupan protein.