KOMPAS.com - Kalau kamu merasa sakit gigi atau rasa ngilu selalu muncul saat sedang menikmati makanan atau minuman dingin, kamu mungkin mengalami gigi sensitif.
Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh email gigi yang terkikis sangat tipis atau terkikis seluruhnya sehingga dentin terbuka. Melemahnya email gigi itu dapat terjadi sebagai efek dari kebiasaan mengonsumsi makanan asam atau masalah gastrointestinal seperti refluks asam lambung.
Secara global, diketahui bahwa satu dari tiga orang dewasa memiliki masalah gigi sensitif. Namun, tak sedikit yang masih menganggapnya sebagai masalah sepele atau bagian alami dari penuaan.
Masalah gigi sensitif, terlebih dari rasa ngilu yang ditimbulkannya juga berpengaruh pada rasa nyaman untuk makan atau minum.
Baca juga: Bagaimana Cara Meredakan Sakit Gigi? 15 Pengobatan Alami Bisa Dicoba
Studi terbaru yang dilakukan pada awal tahun 2024 menunjukkan bahwa 9 dari 10 penderita gigi sensitif mengalami penurunan kualitas hidup yang signifikan, dengan 93 persen responden setuju bahwa kondisi gigi sensitif mengurangi kenyamanan saat makan dan minum.
Studi yang merupakan hasil kolaborasi Haleon Indonesia dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) dan IQVIA ini menelaah dampak sensitivitas gigi pada masyarakat Indonesia serta menilai efektivitas pasta gigi khusus gigi sensitif.
Menurut Dr.drg.Fatimah Maria Tadjoedin Sp.Perio (K), gigi sensitif perlu dirawat dan ditangani dengan tepat.
“Penting bagi setiap orang untuk menyadari bahwa gigi sensitif dapat dikelola dengan penanganan yang tepat. Menggunakan pasta gigi khusus, menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, serta berkonsultasi dengan dokter gigi dapat membawa perubahan besar bagi kesehatan gigi di jangka panjang,” paparnya.
Selain dampak fisik, studi ini juga menemukan bahwa gigi sensitif memiliki pengaruh psikologis yang mendalam, termasuk pada kesehatan emosional dan kepercayaan diri dalam bersosialisasi.
Sebanyak 92 persen responden menggambarkan sensitivitas gigi sebagai hal yang mengganggu atau menyebalkan, sementara 86 persen merasa cemas akan rasa sakit saat makan, membuat banyak dari mereka menghindari acara sosial dan hidup dalam ketidaknyamanan.
Baca juga: Ketahui Efek Buruk Pakai Pasta Gigi Mengandung Arang
Temuan penelitian ini sejalan dengan tema Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2025 yaitu “A Happy Mouth is a Happy Mind,” yang menekankan pentingnya hubungan antara kesehatan gigi dan emosional.
General Manager Haleon Indonesia, Dhanica Mae Dumo-Tiu mengatakan gigi sensitif perlu ditangani dengan lebih serius, karena ini bukan sekedar masalah gigi, melainkan juga berpengaruh pada kualitas hidup.
Terlebih di bulan Ramadan, kebiasaan makan seperti seringnya mengonsumsi minuman panas atau dingin, makanan manis, dan hidangan yang asam saat sahur dan berbuka sangat berpontensi memperburuk sensitivitas gigi.
Menjaga kebersihan gigi dengan baik, termasuk menggunakan pasta gigi khusus yang telah terbukti secara klinis, memiliki peran penting dalam mengurangi sensitivitas gigi.
Baca juga: 12 Penyebab Gigi Ngilu Saat Makan dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.