Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2025, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Hati adalah organ yang besar dan kuat, yang menjalankan ratusan fungsi penting dalam tubuh kita. Salah satu fungsi terpentingnya adalah menyaring racun dari darah.

Meskipun hati atau liver punya "perlengkapan" untuk tugas ini, perannya sebagai penyaring membuatnya rentan terhadap racun yang diprosesnya. Terlalu banyak racun dapat membebani kemampuan liver untuk berfungsi. Hal ini dapat terjadi sementara atau dalam jangka waktu yang lama.

Jika dokter menyebut soal penyakit liver, biasanya yang dimaksud itu kondisi kronis yang pelan-pelan merusak hati dari waktu ke waktu. Penyebab umumnya bisa karena infeksi virus, racun, atau gangguan metabolisme tertentu.

Hati kita sebenarnya punya kemampuan regenerasi yang luar biasa, tapi terus menerus dipaksa kerja keras buat memulihkan diri, lama-lama akhirnya kewalahan juga. Sampai akhirnya, hati tidak dapat mengimbanginya.

Penyakit liver kronik memiliki empat tahap kerusakan, yaitu hepatitis (peradangan), fibrosis (pengerasan hati), sirosis (jaringan parut yang permanen pada liver), dan akhirnya gagal hati.

Baca juga: Fungsi Vital Organ Hati dan Tips agar Tetap Sehat

Secara umum ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit liver, yaitu:

1. Infeksi virus
Infeksi hepatitis virus yang menjadi kronis dapat menyebabkan hepatitis kronis, termasuk hepatitis B dan hepatitis C.

2. Paparan racun
Paparan racun yang berlebihan dan kronis, seperti bahan kimia industri atau obat-obatan, dapat menyebabkan hepatitis akut atau kronis.

Untuk obat-obatan, waspadai konsumsi obat antinyeri dengan dosis yang tidak diawasi dokter karena dapat menyebabkan kerusakan hati.

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Liver yang Sudah Parah Tidak Bisa Dipulihkan

3. Kelebihan gula
Terlalu banyak gula bukan cuma buruk bagi gigi tapi juga membahayakan hati.

Organ tersebut menggunakan satu jenis gula, yang disebut fruktosa, untuk membuat lemak. Terlalu banyak gula rafinasi dan sirup jagung fruktosa tinggi menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyebabkan penyakit hati.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gula dapat merusak hati seperti alkohol, bahkan jika kita tidak kelebihan berat badan.

Baca juga: Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Muhammadiyah: Hanya Hitungan Bulan, Harus Dikembalikan Lagi

4. Suplemen herbal
Meskipun di label tertulis "alami", belum tentu suplemen tersebut aman bagi tubuh. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih produk herbal karena kita sering tidak tahu berapa dosis pastinya. Misalnya, beberapa orang mengonsumsi ramuan yang disebut kava kava untuk mengatasi gejala menopause atau untuk membantu mereka rileks. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ramuan itu dapat menghambat fungsi hati. Hal itu dapat menyebabkan hepatitis dan gagal hati. Beberapa negara telah melarang atau membatasi ramuan itu.

5. Gangguan metabolik
Kondisi metabolisme yang berhubungan dengan obesitas, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyimpanan lemak berlebih di hati, yang dapat menyebabkan peradangan.

6. Konsumsi alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan hepatitis akut atau kronis. Jika berlangsung cukup lama, dapat menyebabkan sirosis dan gagal hati.

Baca juga: Dokter: Alkohol Bisa Percepat Kerusakan Organ Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prabowo Tegaskan Tidak Akan Relokasi Warga Gaza
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau