KOMPAS.com - Lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah, karena gejala yang muncul mirip penyakit lain. Gejala tersebut kerap tak disadari sebagai penyakit lupus sehingga terlambat didiagnosis.
Hal ini terjadi karena lupus merupakan penyakit autoimun yang dapat menyerang semua organ tubuh. Pada pasien lupus, antibodi tidak berfungsi melawan virus maupun bakteri di dalam tubuh, tetapi justru menyerang sel dan jaringan tubuhnya sendiri.
Pembina Yayasan Lupus Indonesia Profesor dr. Zubairi Djoerban, SpPd, KHOM, FINASIM, mengungkapkan ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai penyakit lupus.
Baca juga: Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi
"Gejala yang muncul bisa berbeda-beda setiap orang," kata Zubairi kepada Kompas.com, Minggu (15/5/2016).
Berikut gejala yang bisa muncul pada orang dengan lupus (odapus) seperti diungkapkan Zubairi.
1 Keluhan Kulit
Keluhan pada kulit sering terjadi, seperti ruam kemerahan dan muncul bercak merah mirip bentuk kupu-kupu di wajah.
Baca juga: Demi Mudik Lebih Longgar, Menag Perpanjang Libur Lebaran Jadi 20 Hari, Ini Rinciannya
2. Sakit sendi
Persendian atau tulang di seluruh tubuh terasa nyeri.
3. Tak tahan matahari
Odapus juga bisa mengalami sensitif terhadap sinar matahari, seperti merasa silau yang berlebihan dan tidak nyaman terkena sinar.
4. Kelainan neurologik
Terjadi kelainan neurologik atau pada sistem saraf sehingga odapus sering mengalami kejang, jadi pelupa, hingga stroke.
Baca juga: Menag Majukan Lagi Libur Lebaran Jadi Tanggal 21 Maret agar Mudik Lebih Longgar
5. Trombositopenia
Terjadi penurunan trombosit dalam darah.
6. Leukopenia
Terjadi juga penurunan sel darah putih.
7. Anemia hemolitik
Mengalami anemia karena meningkatnya penghancuran sel darah merah. Odapus sering merasa lelah.
Baca juga: Remaja Bakar Kereta karena Tak Mau Bayar Tiket, Sebabkan KAI Rugi Rp 6,9 Miliar
8. Kelainan ginjal
Lupus bisa menyerang organ-organ penting dalam tubuh, termasuk ginjal.
9. Protein dalam urine
Jika menjalani pemeriksaan lebih lanjut, banyak protein yang keluar melalui urine.
Gejala tersebut bisa muncul lebih dari satu. Zubairi menjelaskan, untuk melakukan diagnosis lupus, perlu pemeriksaan kelainan imunologik dan juga melihat gejala yang muncul.
Baca juga: Pembelaan Pengurus RW Jembatan Lima Minta THR ke 40 Perusahaan: Wajar, Ibarat CSR
"Diagnosis bila ditemukan empat poin, kombinasi dari gejala dan imunologik," kata Zubairi.
Lupus bisa menyerang siapa saja. Namun, lanjut Zubairi, biasanya terjadi pada wanita usia muda. Persentasi penyakit lupus pada laki-laki hanya 7 persen.
Berdasarkan data Yayasan Lupus Indonesia, hingga saat ini terdapat 17.286 orang dengan lupus (odapus) di seluruh Indonesia. Namun, jumlah odapus di Indonesia diperkirakan lebih dari itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.