Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Penting Tuberkulosis

Kompas.com - 07/01/2010, 11:30 WIB

KOMPAS.com - Lebih dari dua miliar orang, atau sepertiga dari seluruh penghuni dunia, terserang "Mycobacterium tuberculosis", bakteri yang mengakibatkan penyakit tuberkulosis (TB).

Tuberkulosis adalah penyebab utama ketujuh kematian di dunia. Penyakit itu menewaskan 1,8 juta orang di seluruh dunia pada 2009, naik dari 1,77 juta pada 2007.

Tuberkulosis adalah satu dari tiga penyakit utama yang berkaitan erat dengan kemiskinan, yang dua lagi adalah AIDS dan malaria, demikian laporan kantor berita Inggris, Reuters.

Berikut adalah  10 fakta penting mengenai tuberkulosis:

1. Tuberkulosis menyebar dengan mudah melalui udara. Ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara atau meludah, mereka mengeluarkan bakteri tersebut. Sedikit saja bakteri itu sudah cukup untuk menimbulkan penularan. Satu orang di dunia menjadi orang yang baru terinfektisi TB setiap detik.

2. Hampir semua penularan TB tersembunyi, pembawanya tak memperlihatkan gejala dan mereka tidak terinfeksi. Namun, satu dari 10 orang akan terserang TB sepanjang hidupnya terutama karena melemahnya sistem kekebalan tubuh.

3. Dari 1,8 juta kematian pada 2008, atau 4.930 kematian per hari, setengah juta adalah pasien AIDS. TB kebanyakan menyerang orang dewasa muda yang berada pada masa paling produktif mereka. Mayoritas besar kematian akibat TB terjadi di dunia berkembang. Lebih dari separuhnya terjadi di Asia.

4. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 9,4 juta orang terserang TB aktif pada 2008, naik dari 9,27 juta pada 2007 dan 9,24 juta orang pada 2006. Di antara ke-15 negara yang memiliki angka tertinggi penularan TB pada 2007, 13 berada di Afrika, sementara separuh dari semua kasus baru berada di enam negara Asia -- Bangladesh, China, India, Indonesia, Pakistan dan Filipina.

5.  TB adalah penyebab kematian tertinggi ketujuh di negara miskin.

6.  Rata-rata pasien TB kehilangan tiga sampai empat bulan masa kerja dan sebanyak 30 persen penghasilan rumah tangga tahunan. Bank Dunia memperkirakan penyakit tersebut menghilangkan empat hingga tujuh persen penghasilan domestik kotor di sebagian negara yang paling parah terserang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com