Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes dan Depresi, Kombinasi Mematikan

Kompas.com - 04/01/2011, 10:49 WIB

KOMPAS.com — Perempuan yang menderita dua penyakit, diabetes dan depresi, memiliki risiko lebih besar meninggal akibat penyakit jantung. Kedua penyakit tersebut bagaikan lingkaran setan yang sama-sama mengancam hidup.

"Penderita diabetes lebih rentan mengalami depresi karena mereka sudah mengalami tekanan psikososial jangka panjang, terutama jika diabetesnya sudah mengalami komplikasi," kata Dr Frank B Hu, profesor dari Harvard Medical School.

Padahal, ia mengatakan, penderita diabetes yang mengalami depresi sering tidak bisa mengendalikan penyakitnya sehingga komplikasinya bertambah parah. "Ini tentu akan mengancam hidupnya," katanya.

Hu juga menekankan pentingnya pengendalian diabetes dan depresi untuk mengurangi risiko kematian. "Kedua kondisi ini tidak hanya memengaruhi faktor biologis, tetapi juga perilakunya," ujarnya.

Diabetes tipe 2 dan depresi sering kali dipicu gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, makanan tinggi lemak, dan tidak berolahraga. Selain itu, depresi juga memicu perubahan pada sistem saraf yang berakibat buruk pada jantung.

Selama ini pasien diabetes sering tidak terdiagnosis mengalami depresi. Menurut data, di Amerika Serikat 15 juta orang menderita depresi dan 23,5 juta orang menderita diabetes. Seperempat pasien diabetes juga menderita depresi, yang berarti jumlahnya dua kali lipat dibanding orang yang tidak menderita diabetes.

Dalam penelitiannya, Hu dan timnya mengumpulkan data 78.282 wanita berusia 54-79 tahun di tahun 2000. Riwayat kesehatan mereka terus diikuti selama 6 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, 4.654 wanita meninggal, termasuk 979 yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular.

Wanita yang menderita diabetes memiliki risiko kematian 35 persen lebih tinggi dan yang depresi memiliki risiko 44 persen dibandingkan dengan wanita yang tidak menderita dua penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com