KOMPAS.com — Bagi para peminat diet kini ada metode baru yang menarik untuk dicoba, diet 17 hari. Akan tetapi, tubuh langsing tidak didapatkan dalam 17 hari karena metode diet ini dibagi dalam empat siklus yang masing-masing dijalankan selama 17 hari.
Pencipta diet ini, dr Mike Moreno, menjelaskan bahwa setiap siklus diet diharapkan bisa melawan periode stagnan yang kerap dialami. Dalam siklus pertama, Anda harus mengurangi kalori sekitar 1.200 kalori setiap hari untuk 2,5 minggu. Metabolisme tubuh dengan begitu diharapkan menjadi bingung.
Dalam siklus kedua, metabolisme akan diset ulang dengan meningkatkan dan mengurangi asupan kalori untuk meningkatkan pembakaran lemak dan mencegah periode flat. Kemudian di siklus ketiga, pelaku diet boleh makan lebih banyak untuk memperlambat penurunan berat badan.
Selanjutnya, siklus keempat ditujukan untuk menjaga berat badan yang sudah turun dengan pengaturan pola makan dan sekali-kali boleh makan lebih banyak.
Secara umum, para ahli gizi menyatakan bahwa diet ini memang cocok untuk mengurangi berat badan. Anjuran dalam diet 17 hari ini, seperti memilih makanan sehat, menghindari karbohidrat yang tidak sehat, tetap boleh mengonsumsi makanan yang disukai, dan olahraga teratur, dianggap memang sebagai fondasi seluruh program pelangsingan.
Walaupun tampak meyakinkan, para ahli mengaku skeptis dengan konsep mengacaukan metabolisme. "Tidak ada bukti kita bisa membuat bingung metabolisme dengan menukar banyak atau sedikitnya kalori," kata Keri Gans, juru bicara American Dietetic Association.
Selain itu, ada hal yang dianggap tidak ilmiah. Hal itu berupa nasihat untuk berhenti makan buah setelah pukul 02.00 siang karena setelah waktu tersebut tubuh sulit membakar kalori sehingga akan ditimbun menjadi lemak.
Gans menambahkan, penurunan berat badan yang didapatkan oleh mereka yang melaksanakan diet ini terjadi bukan karena metabolisme tubuh bingung, melainkan karena pengurangan kalori.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.