Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelapa Hijau Penawar Racun, Ketombe, hingga Uban

Kompas.com - 28/04/2011, 11:11 WIB

KOMPAS.com — Persalinan Bertha Andika (30), karyawati pabrik obat, dua tahun lalu lancar tanpa masalah. Anak yang terlahir pun putih, bersih. Menjelang melahirkan, Bertha rutin minum segelas air buah kelapa hijau setiap hari.

Rajin minum air kelapa hijau, begitu nasihat orangtua kepada anaknya menjelang persalinan. Selain prosesnya menjadi lancar, anak yang dilahirkan pun akan bersih seperti dialami Bertha. Namun, bukan hanya menjelang persalinan Bertha minum air kelapa hijau. Dari suaminya yang kebetulan seorang pengobat ia tahu, untuk mengatasi sakit panas, ia minum dua gelas air buah kelapa hijau.

Begitu pula Merry (28), karyawati swasta. Bila ia demam karena giginya yang berlubang meradang sehingga gusinya menjadi bengkak, Marry akan membakar tempurung kelapa hijau. Resep ini diketahuinya dari Sinse David Sungahanda dari Klinik Lotus, Jakarta Barat. Menurut dia, saat dibakar, di pinggir bara akan keluar minyak. Minyak tersebut diambilnya dengan gulungan kapas, lalu gulungan kapas itu ia masukkan ke dalam lubang gigi yang sakit. Hasilnya, Marry tak lagi mengalami demam dan radang gusi.

Johan (35), pedagang komputer di daerah Glodok, Jakarta Barat, juga memanfaatkan air kelapa hijau ketika mengalami susah buang air besar dan keracunan bakteri Clostridium botulinum (penyebab diare) yang berasal dari makanan kaleng. Kelapa hijau termasuk jenis palma yang biasa tumbuh di pantai.

Menurut Sudarman Mardisiswojo dalam buku Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, kelapa hijau yang bersuku palmae ini berbatang ramping lurus, tingginya mencapai 10-14 meter. Daunnya berpelepah atau bersirip genap dengan panjang mencapai 2-3 meter lebih dengan sirip-sirip lidi yang menopang tiap helaiannya. Buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat sehingga untuk memperoleh buahnya harus dikuliti terlebih dahulu.

Kalori tinggi

Dijelaskan oleh Hieronymus Budi Santoso, penulis buku-buku teknologi tepat guna dari Yogyakarta, air kelapa hijau mengandung tanin atau antidotum (antiracun) yang tinggi. Kandungan zat kimianya yang menonjol berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun.

Dr Batunahal Gultom SKM, pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menyarankan penderita keracunan bakteri Clostridium botulinum, Clostridium perfringens, Staphylococcus, dan Bacillus cereus mengonsumsi sebutir air kelapa hijau muda.

Setelah 4-5 jam minum air kelapa tersebut, Batunahal menyarankan penderita minum obat urus-urus. Langkah selanjutnya, penderita mengonsumsi kembali sebutir air buah kelapa hijau. Bila kondisinya parah, ia menyarankan penderita dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif dan suntikan serum antitoksin.

Sudarman menambahkan, air kelapa hijau, terutama buah yang muda, mengandung glukosa, sakarosa, fruktosa, sukrosa mineral, dan asam amino, enzim, protein, kalium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C. Minyaknya mengandung gliserida yang berisi asam laurat, asam miristinat, asam oleat, asam kaprat, asam kaprilat, asam palmitat, asam stearat, dan asam kaproat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com