Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Diabetes Sedunia, Kenali Ini Faktor Risikonya...

Kompas.com - 14/11/2024, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pada 14 November adalah hari di mana diperingati sebagai "Hari Diabetes Sedunia".

Diabetes adalah penyakit tidak menular yang termasuk dalam 10 penyebab kematian teratas di dunia, setelah peningkatan persentase kasus yang signifikan sebesar 95 persen sejak 2000, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mengutip laporan International Diabetes Federation (IDF) edisi ke-10, diabetes menyebabkan 6,7 juta kematian pada 2021.

Baca juga: Apa Gejala Diabetes yang Sudah Parah? Ini Penjelasannya...

Artinya, ada satu penderita diabetes meninggal setiap 5 detik pada tahun itu.

Diabetes menjadi masalah kesehatan global yang pertumbuhannya paling cepat di abad ke-21 ini.

Ada lebih dari setengah miliar penduduk dunia atau tepatnya 537 juta orang dewasa (usia 20-79 tahun) sudah hidup dengan diabetes pada 2021.

Dengan kata lain per satu dari 10 penduduk dunia merupakan penderita diabetes.

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045.

Faktor risiko diabetes ada dua jenis yaitu yang bisa diubah dan tidak. Sebagian besar diabetes bisa dicegah dengan menghindari faktor risiko yang bisa diubah.

Artikel ini selanjutnya akan menjelaskan berbagai faktor risiko diabetes yang perlu diketahui agar bisa dihindari atau diatasi sebelum penyakit ini berkembang.

Baca juga: Apa yang Terjadi Pada Penderita Diabetes, jika Penyakitnya Dibiarkan?

 

Faktor risiko diabetes yang bisa diubah

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, ada enam faktor risiko diabetes yang bisa kita ubah untuk mencegah penyakit ini berkembang, yaitu:

  • Berat badan berlebih

Diabetes akan berkembang ketika berat badan kita yang diukur dalam indeks massa tubuh (IMT) lebih dari normal.

IMT normal adalah 18,5 sampai 25. IMT lebih dari 25 hingga 27 termasuk kegemukan dan IMT lebih dari 27 adalah obesitas.

  • Kurang aktivitas fisik

Kemenkes merekomendasikan untuk orang dewasa melakukan aktivitas fisik sedikitnya 150 menit per minggu. Aktivitas fisik bisa dilakukan dengan intensitas sedang.

Contoh aktivitas fisik yang paling sederhana, seperti menyapu, berkebun, berjalan kaki, naik turun tangga, bermain dengan anak di luar rumah, dan lain-lain.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau