Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Lambat Baik untuk Kesehatan

Kompas.com - 25/07/2011, 08:38 WIB

KOMPAS.com — Ada sebagian orangtua yang mengajarkan kepada anaknya untuk makan cepat. Dan tampaknya hal ini sudah menjadi salah satu kebiasaan hampir semua orang. Tapi pernahkah Anda mencoba makan lebih lebih lama? Makan  dengan lambat ternyata tidak selamanya terlihat buruk. Bahkan, sejumlah manfaat kesehatan bisa Anda peroleh dengan memberikan waktu lebih lama ketika Anda menyantap makanan. Manfaat tersebut antara lain:

*Cegah makan terlalu banyak 

Rasa kenyang biasanya tidak langsung datang begitu saja. Semakin banyak waktu yang Anda luangkan dalam menyantap makanan, semakin banyak waktu untuk otak Anda memutus sinyal atau rasa lapar. Bahkan, makan perlahan dapat membantu Anda menurunkan berat badan, atau setidaknya memberikan kontribusi untuk tetap menjaga berat badan yang sehat.

* Lebih nikmat

Makan satu gigitan pada suatu waktu memungkinkan Anda untuk menikmati makanan lebih lama. Untuk melakukannya, luangkan waktu untuk duduk, makanlah bersama orang-orang yang menyenangkan dan fokus pada apa yang Anda makan sambil menghindari gangguan seperti televisi. Memperlambat waktu makan berarti menjaga kesehatan Anda dan menikmati kesenangan gastronomi.

* Pencernaan yang lebih baik

Tahukah Anda bahwa bagian penting dari pencernaan terjadi di mulut dengan enzim yang diproduksi oleh air liur Anda? Pencernaan karbohidrat sebenarnya dimulai di mulut Anda dan kemudian berlanjut di usus kecil Anda. Protein dicerna terutama di perut Anda. Bila Anda mengunyah, perut Anda akan dikirim pesan tentang apa yang Anda makan sehingga dapat menyiapkan enzim yang diperlukan. Jadi, makan perlahan dan mengunyah dengan baik akan meningkatkan pencernaan Anda.

* Cegah resistensi insulin

Penelitian di Jepang menemukan, makan cepat berhubungan dengan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah suatu kondisi diam yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena diabetes dan penyakit jantung. Juga, makan cepat tampaknya menjadi faktor risiko sindrom metabolik (kombinasi dari gejala-gejala seperti tekanan darah tinggi, obesitas, kolesterol tinggi, dan resistensi insulin).

* Hindari risiko refluks gastroesophageal

Makan cepat dapat menyebabkan refluks asam. Ini mungkin terutama berlaku bagi orang yang menderita gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD merupakan penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau