Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akreditasi RS untuk Tingkatkan Mutu, Bukan Tarif

Kompas.com - 06/03/2012, 06:55 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah menjamin akreditasi internasional ataupun nasional dari rumah sakit pemerintah tidak menaikkan tarif layanan. Akreditasi penting untuk meningkatkan mutu layanan.

”Akreditasi rumah sakit tidak terkait tarif,” kata Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Supriyantoro di Jakarta, Senin (5/2).

Juni 2011, pemerintah mendorong tujuh rumah sakit di lima kota besar mendapat akreditasi internasional dari lembaga asal Amerika Serikat, Joint Commission International (JCI). Tahun ini, dua atau tiga rumah sakit di antaranya diharapkan sudah mendapat akreditasi JCI.

Pemerintah juga mengajukan enam rumah sakit di empat kota untuk mendapatkan akreditasi internasional tahap berikutnya pada November 2011.

Meski mendapat akreditasi internasional, Supriyantoro menegaskan, rumah sakit pemerintah tetap melayani kelompok masyarakat ekonomi bawah. Lebih dari separuh tempat tidur diperuntukkan bagi layanan kelas III.

”Akreditasi internasional diharapkan mengerem laju pertumbuhan orang Indonesia yang berobat ke luar negeri,” ujarnya.

Menurut Supriyantoro, Bank Dunia pada 2005-2006 menyebut, Rp 30 triliun-Rp 40 triliun devisa Indonesia dibelanjakan untuk berobat ke luar negeri

Indonesia dengan jumlah penduduk tinggi dan ekonomi baik telah menjadi pasar potensial layanan kesehatan dari luar negeri.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Kemenkes, Chairul Radjab Nasution mengatakan, tantangan terbesar rumah sakit Indonesia untuk mendapat akreditasi JCI adalah lemahnya budaya melayani. Dalam akreditasi internasional, penilaian berfokus pada layanan kepada pasien, keamanan pasien, dan standar manajemen rumah sakit.

Khusus Indonesia, kriteria penilaian ditambah untuk memenuhi target Tujuan Pembangunan Milenium berupa penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan kasus HIV dan AIDS, serta pengendalian tuberkulosis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com