Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengkur Sebabkan Kegemukan?

Kompas.com - 10/05/2012, 10:54 WIB

KOMPAS.com - Anda sudah diet ketat, olahraga, tapi berat badan tak  kunjung turun dan masih mengalami kegemukan. Coba perhatikan pola tidur Anda, bisa jadi Anda mengidap sleep apnea.

Dr Andreas Prasadja, RPSGT, sleep physician dari Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran menjelaskan sleep apnea merupakan penyakit gangguan tidur seperti mendengkur. Sleep apnea dapat menyebabkan kegemukan akibat kualitas tidur buruk yang menganggu metabolisme tubuh.

"Jadi meski sudah diet, olahraga, tapi berat badan tidak juga turun, bisa jadi gangguan tidur menjadi penyebabnya. Sleep apnea paling banyak diderita tapi cenderung diabaikan," jelasnya saat bincang-bincang mengangkat topik Kantuk yang Membunuh, di sela peluncuran matras premium terbaru di Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Penelitian di Amerika Serikat pada 2002 menunjukkan, satu dari lima orang Amerika penderita sleep apnea, dengan 80 persennya tidak terdiagnosa karena mendengkur dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

Bahkan, mendengkur kerap dianggap sebagai ciri-ciri tidur nyenyak. Kesalahan persepsi tentang mendengkur ini membuat banyak orang merasa tak perlu memeriksakan diri akan kebiasaan yang menganggu tersebut.

Dr Andreas menjelaskan, pengidap sleep apnea berhenti bernafas 97,85 detik saat tidur, cirinya ia mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur mengalami kondisi seperti tercekik, sebenarnya ia terbangun tapi tidak terjaga. Inilah yang menyebabkan proses tidur terpotong, dan kualitas tidur pun menjadi buruk.

"Pada kondisi ini, oksigen juga mengalami penurunan dari 90 persen menjadi 15 persen, denyut jantung melonjak kerja jantung pun menjadi lebih berat," jelasnya.

Menurut dr Andreas, sleep apnea yang ditandai dengan mendengkur tidak menyebabkan pengidapnya meninggal saat tidur. Namun gangguan tidur ini menimbulkan risiko penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan jantung hingga stroke.

"Di luar negeri, perawatan sleep apnea menggunakan laboratorium tidur, masuk dalam pemeriksaan pasien jantung," tutur dr Andreas menambahkan, gangguan tidur seperti mendengkur (sleep apnea) yang tidak diatasi dengan tepat juga bisa menyebabkan impoten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau