Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2013, 17:04 WIB

KOMPAS.com - Paparan polusi bukan hanya buruk bagi kesehatan paru-paru. Sebuah studi baru menemukan menghirup asap polusi dari kendaraan dapat mengubah kolesterol "baik" (high density lipoprotein/HDL) berubah menjadi "jahat". Perubahan tersebut berkontribusi dalam penyumbatan arteri yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tim peneliti yang terdiri dari ilmuwan asal University of California, Los Angeles (UCLA) dan institusi lain menemukan menghirup asap polusi dapat mengubah struktur HDL dalam tubuh. Selain itu, kegiatan tersebut juga mengaktifkan komponen oksidasi lain yang mengakibatkan kerusakan dini sel dan jaringan sehingga memicu inflamasi dan pengerasan arteri.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology ini melakukan penelitian pada tikus. Grup tikus pertama terpapar asap kendaraan beberapa jam per hari, selama dua minggu. Selanjutnya tikus grup pertama ditempatkan selama seminggu pada kandang dengan udara yang sudah disaring.

Grup kedua dengan perlakukan yang sama, namun tidak ditempatkan pada kandang dengan udara yang disaring. Sedangkan grup ketiga hanya diberi paparan udara yang disaring selama dua minggu.

Hasilnya, tikus yang mendapat paparan asap kendaraan memiliki kerusakan oksidatif dalam darah dan hatinya. Bahkan kerusakan ini tidak dapat diperbaiki setelah diberi paparan udara bersih yang dilakukan pada grup pertama.

Penulis senior studi Dr. Jesus Araujo, profesor kedokteran sekaligus direktur kardiologi lingkungan di David Geffen School of Medicine UCLA mengatakan, studi ini menunjukkan polusi udara dapat meningkatkan disfungsi HDL dan mengaktifkan jalur oksidasi internal. Konsekuensinya, terjadi sumbatan pembuluh yang semakin buruk sehingga memicu penyakit jantung dan stroke.

Partikel emisi yang ditemukan dari asap kendaraan diselubungi bahan kimia yang sensitif terhadap radikal bebas. Partikel inilah yang diketahui menyebabkan oksidasi.

Penulis studi dan peneliti di divisi kardiologi di Geffen School of Medicine UCLA merekomendasikan orang untuk membatasi paparan polusi udara untuk mengurangi dampak negatifnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau