Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Menjaga Organ Jantung Tetap Hidup di Luar Tubuh

Kompas.com - 04/08/2014, 12:01 WIB

KOMPAS.com - Tindakan cangkok organ kini semakin lazim dilakukan dalam dunia kedokteran. Meski begitu, seseorang yang butuh donor organ harus melewati proses yang cukup panjang. Selain masuk dalam daftar tunggu yang lama, masih ada kemungkinan organ yang dicangkokkan tidak cocok.

Faktor kegagalan lain adalah kemungkinan organ yang diambil rusak dalam perjalanan atau gagal berfungsi setelah proses transplantasi.

Selama ini proses pemindahan organ yang akan didonorkan, seperti jantung, hati, ginjal, paru, atau pankreas, dilakukan dengan menggunakan kotak berisi es untuk mengawetkan organ selama dalam perjalanan menuju penerima organ. Kotak yang berisi es tersebut hanya mampu menjaga organ selama empat jam.

Kini para ilmuwan telah menemukan sebuah perangkat untuk menjaga kondisi organ jantung selama dalam perjalanan. Melalui teknologi yang disebut Organ Care System (OCS) atau "jantung dalam kotak".

Cara kerja alat buatan Transmedic ini menyerupai tubuh manusia, yakni memompa darah yang sudah diberi oksigen ke dalam jantung sehingga fungsi organ ini tetap berjalan meski berada di luar tubuh.

Teknologi ini memperpanjang waktu organ selama di luar tubuh sampai 8 jam. Kelebihan lainnya, dengan jantung yang tetap berdetak, dokter bisa menilai apakah organ tersebut cocok untuk ditransplantasikan.

Selama setahun terakhir ini, OCS sudah dipakai oleh tim dokter dari Harefield Hospital, Middlesex, Inggris. Tim dokter di sana sudah melakukan 25 operasi transplantasi dengan organ yang dibawa menggunakan OCS.

"Kami mampu menyelamatkan lebih banyak nyawa karena perangkat ini bisa menempuh jarak lebih jauh untuk menerima organ donor. Selain itu risiko gagal jantung pascatransplantasi bisa dikurangi," ujar Andre Simon, direktur transplantasi di RS Royal Bompton & Harefield.  (Kevin Sanly Putera)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com