Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanfaatkan Teknologi untuk Diagnosis Radiologi

Kompas.com - 19/03/2015, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan teknologi informasi dalam dunia kedokteran berdampak positif terhadap peningkatan kualitas dan efisiensi layanan kesehatan. Salah satunya adalah mendapatkan diagnosis yang lebih cepat dan akurat dengan dukungan ahli radiologi terbaik dunia.

Rumah Sakit Umum Bunda Medik Jakarta mulai bulan April 2015 akan menyediakan layanan analisa hasil radiologi dengan memanfaatkan teknologi teleradiologi, bekerja sama dengan vRad (virtual radiologi).

VRad adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang telah menjadi pusat layanan teleradiologi dengan lebih dari 350 dokter ahli radiologi dan sekitar 75 persennya merupakan subspesialis tersertifikat. Selama 15 tahun terakhir ini vRad juga telah melayani rumah sakit di seluruh dunia.

"Diagnosis pasien memerlukan kecepatan dan keakuratan yang tinggi. Interpretasi CT-Scan dan MRI yang dilakukan satu ahli radiologi tentu berbeda dengan interpretasi dokter lain yang lebih berpengalaman di luar negeri. Pada akhirnya yang akan diuntungkan adalah pasien sendiri karena bisa mendapat diagnosis yang akurat," kata dr.Ivan Sini, Sp.OG, Komisaris Utama PT Bunda Medik di Jakarta (18/3/15).

Ivan menambahkan, selama ini banyak pasien Indonesia yang memilih mencari opini kedua di luar negeri. Dengan adanya fasilitas teleradiologi ini diharapkan bisa memudahkan pasien sehingga tak perlu berpindah kota atau sampai ke luar negeri. Biaya yang dikeluarkan pun lebih hemat.

Menurut dr.Didid Winnetouw, Kepala RSU Bunda Medik, teleradiologi sebenarnya bukan hal baru. Di beberapa rumah sakit di Indonesia juga sudah ada, tapi internal antar dokter dalam satu grup rumah sakit.

"Di rumah sakit Bunda ini yang pertama melakukan teleradiologi dengan ahli radiologi di luar negeri," kata Didid.

Didid menjelaskan, layanan teleradiologi dengan vRad ini tetap akan melibatkan dokter radiologi di rumah sakit Bunda. Layanan ini juga dimanfaatkan untuk mengatasi keterbatasan dokter ahli radiologi yang ada.

"Pasien kami banyak orang asing yang terkadang memiliki permintaan yang tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan fasilitas. Kerjasama dengan vRad ini diharapkan bisa mengakomodir," katanya.

Dr.Samir Shah, Medical Director vRad, mengklaim hasil pembacaan radiologi yang dilakukan tim dokternya memiliki akurasi sampai 97 persen. "Kami memiliki 350 ahli radiologi yang setiap tahunnya melakukan interpretasi sampai 5 juta kali," katanya dalam acara yang sama.

Samir menerangkan, kemajuan teknologi memungkinkan para ahli radiologi di vRad bisa melihat hasil citra MRI atau CT-Scan sama persis dengan yang dilihat dokter di rumah sakit. "Kualitas imagingnya sama karena resolusinya tinggi," ujarnya.

Menurut Samir rata-rata diagnosis sudah bisa diketahui dalam waktu 25 menit sejak dokter menerima hasil foto CT-Scan atau MRI. "Untuk kasus trauma atau kecelakaan waktunya sekitar 12 menit, sementara itu untuk stroke kurang dari 9 menit. Ini karena penyakit tersebut butuh waktu yang cepat untuk menegakkan diagnosis," katanya.

Meski demikian, menurut Didid tidak semua kasus penyakit dirujuk kepada vRad. "Karena terkait dengan biaya, maka pihak rumah sakit akan selektif. Hanya jika ada permintaan dari dokter yang merujuk atau permintaan pasien sendiri," katanya.

Pasien yang ingin mendapatkan diagnosis dari ahli radiologi di vRad harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar 70-130 dollar AS, di luar biaya diagnostik pencitraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com