"Iyengar yoga, bentuk yoga hatha yang diajarkan oleh BKS Iyengar (1918-2014) adalah yoga dengan karakteristik gerakan presisi dan sejajar. Gerakan yoga Iyengar ini tidak melenceng dari struktur tulang belulang, sehingga ada keselarasan antara tubuh dan gerakan yoga," ungkap Rita Kosasih, seorang pengajar yoga Iyengar yang tersertifikasi.
Ciri khas lain dari Iyengar yoga adalah penggunaan alat bantu berupa balok, selimut dan tali. Alat bantu itu ditujukan memberikan stablilitas, kesejajaran, presisi dan mempertahankan posisi gerakan yoga lebih lama dan rileks, sehingga tubuh memperoleh manfaat maksimal dari gerakan yoga tersebut.
Dasar dari latihan yoga Iyengar adalah posisi berdiri. "Pose berdiri akan membuat tubuh kuat dan fleksibel, serta membangun otot melakukan gerakan yoga yang lebih sulit," terang Rita dalam sebuah acara menjaga kesehatan tulang belakang.
Dengan belajar melakukan posisi berdiri ala Iyengar, kita akan diajak mengaktifkan tubuh bagian bawah. "Pose berdiri ini membuat kita mengarahkan berat badan ke tumit. Akibatnya otot kuadrisep jadi aktif. Otot kaki dan selangkangan dipanjangkan. Pinggang dapat bergerak dengan bebas. Akibatnya, tulang belakang memanjang dengan mudah dan dalam jangka panjang mencegah sakit punggung," paparnya.
Pada posisi berdiri tersebut, persendian di bahu menjadi lebih fleksibel dan gerakannya terasa lebih leluasa. Dada pun terbuka sehingga nafas terasa lebih dalam dan panjang. "Sirkulasi darah berjalan lebih baik. Tubuh menjadi tangkas dan ringan, pikiran pun terasa segar," kata Rita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.