Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Terbaru Kembali Ungkap Bahaya Terlalu Banyak Daging Merah

Kompas.com - 10/01/2017, 19:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com -Dua penelitian terbaru kembali membuktikan bahaya terlalu banyak konsumsi daging merah bagi kesehatan. Penelitian pertama yang diterbitkan di jurnal Gut menemukan, konsumsi daging merah bisa meningkatkan risiko divertikulitis.

Divertikulisis adalah peradangan pada bagian lapisan usus. Penyakit ini mulai banyak ditemukan pada anak muda. Penelitian itu melibatkan sekitar 46.500 orang yang menjadi bagian dari studi nasional selama 26 tahun.

Mereka yang terlalu banyak makan daging merah memiliki peningkatan risiko divertikulitis sebesar 58 persen.

Andrew Chan, MD dari Massachusetts General Hospital, mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat bagaimana daging merah bisa memicu diverticulitis. Tetapi, penelitian kali ini telah menunjukkan bahwa konsumsi daging dalam jumlah banyak dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam usus.

Kondisi itu pada akhirnya dapat memengaruhi respon kekebalan tubuh dan menjadi rentan mengalami peradangan.

Peneliti juga menemukan, mengganti porsi daging merah dengan ikan atau daging unggas dapat menurunkan risiko diverticulitis sebesar 20 persen.

Kemudian, penelitian kedua yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute, menemukan konsumsi daging merah dapat meningkatkan keparahan kanker payudara hingga menyebabkan kematian.

Penelitian itu dilakukan terhadap 1.500 pasien kanker payudara selama sekitar 18 tahun. Dalam kurun waktu itu, sekitar 600 wanita meninggal dunia.

Penelitian menunjukkan, wanita yang suka makan daging merah yang dipanggang dan juga merokok sebelum didiagnosis kanker payudara memiliki peningkatan risiko 23 persen mengalami kematian dini.

Suhu tinggi saat memasak daging merah telah terbukti menghasilkan senyawa inflamasi yang bersifat karsinogenik. Mekanisme itulah yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker. Daging merah juga diketahui tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com