Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Zaitun Bersihkan Sumbatan Pembuluh Darah

Kompas.com - 16/02/2017, 08:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Pola makan tradisional di daerah Mediterania menggunakan banyak minyak zaitun. Minyak ini menurunkan risiko penyakit jantung karena membantu menjaga aliran darah dan membersihkan sumbatan di pembuluh arteri. Begitu menurut penelitian dari Spanyol.

"Diet Mediterania kaya akan minyak zaitun memperbaiki fungsi high-density lipoprotein atau disebut HDL, si kolesterol baik," kata pemimpin penelitian Dr Alvaro Hernaez dari Hospital del Mar Medical Research Institute di Barcelona.

Jenis pola makan mediterania terdiri dari banyak sayur dan buah yang kaya antioksidan, juga biji-bijian dan minyak zaitun. Diet ini juga cenderung menggunakan protein rendah lemak seperti daging ayam atau ikan.

"Hipotesa kami adalah antioksidan dalam makanan ini mungkin terikat ke partikel HDL dan melindungi mereka dari berbagai jenis serangan," kata Hernaez. "Karena HDL lebih terlindung, mereka dapat melaksanakan fungsi biologisnya lebih efisien dan karenanya mampu menghilangkan kolesterol dari arteri atau menyebabkan relaksasi pembuluh darah lebih lama," imbuhnya.

Kadar tinggi low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan lemak yang disebut trigliserida berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

HDL atau kolesterol baik berhubungan dengan risiko penyakit jantung rendah karena membantu menghilangkan kelebihan LDL dari aliran darah.

Dari studi terakhir itu, Hernaez dan rekan-rekannya meneliti data dari 296 orang dewasa tua yang berisiko penyakit jantung serta pembuluh darah yang secara acak diberi tiga jenis diet ini : diet Mediterania yang diberi tambahan satu liter per minggu minyak zaitun ekstra virgin, diet Mediterania dengan tambahan 30 gram kacang-kacangan sehari atau diet rendah lemak.

Peserta penelitian rata-rata berusia 66 tahun dan mereka diminta mengikuti diet tersebut selama satu tahun.

Hanya diet rendah lemak yang berhubungan dengan penurunan LDL dan total kolesterol. Begitu laporan penelitian yang akan terbit di jurnal Circulation. Tak ada dari tiga jenis diet itu yang meningkatkan kadar HDL secara bermakna.

Tetapi, uji darah dan laboratorium menunjukkan fungsi HDL lebih baik pada kelompok yang diberikan diet Mediterania dengan tambahan minyak zaitun.

Keterbatasan penelitian ini di antaranya fakta bahwa tiga jenis diet itu relatif sehat sehingga membuat sulit untuk mendeteksi perbedaan besar hasilnya.

"Meskipun demikian, penemuan ini menambah bukti bahwa fungsi HDL mungkin mempengaruhi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Daniel Rader dari University of Pennsylvania, Philadelphia dalam editorial yang menyertai penelitian ini.

"Kita tahu diet Mediterania mengurangi risiko penyakit jantung tetapi kami belum tahu dengan tepat mengapa. Ada kemungkinan lebih dari satu alasan dan penelitian ini menemukan satu mekanisme yang mungkin bahwa diet Mediterania memperbaiki fungsi HDL," tulisnya.

Bahkan tanpa bukti jelas yang menjelaskan mengapa diet Mediterania mungkin menyehatkan jantung, pola makan ini masih masuk akal.

"Untuk mereka yang tertarik mengurangi risiko penyakit jantung mereka, diet Mediterania mungkin masih termasuk diet yang terbukti terbaik dalam mengurangi risiko itu. Mayoritas masyarakat yang tak punya masalah keseahatan sebaiknya beralih ke diet Mediterania sebagai diet jantung sehat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com