Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2020, 06:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Jika bukan bagian dari suatu penyakit seperti Tuberkulosis (TB) atau asma, batuk pada dasarnya bisa diredakan dengan obat batuk tanpa resep.

Namun di era sekarang, memilih obat batuk secara mandiri tampaknya bukanlah hal yang mudah mengingat semakin banyak pilihan obat yang beredar di pasaran dan dipromosikan di media.

Lalu bagaimana sebaiknya?

Merangkum Buku Cerdas Mengenali Obat (2010) karya Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, akan lebih tepat jika pemilihan obat batuk disesuaikan dengan jenis batuk yang diderita.

Baca juga: 4 Mitos dan Fakta Seputar Batuk

Secara mudah, batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni batuk kering dan batuk berdahak.

Berikut perbedaanya:

1. Batuk kering

Batuk kering biasanya bukan merupakan mekanisme pengeluaran zat asing dan mungkin merupakan bagian dari penyakit lain.

Batuk yang seperti itu tidak berguna dan memang harus dihentikan.

Untuk kasus itu, ada obat-obat yang bekerja menekan rangsang batuk atau dikenal dengan nama antitusif.

Beberapa obat yang termasuk jenis ini dan sering dipakai adalah:

  • Dekstrometorfan
  • Noskopin
  • Kodein

Tetapi memang, penggunaan noskopin dan kodein ini pada umumnya mesti menggunakan resep dokter.

Jadi, jika batuk yang diderita adalah jenis batuk kering, Anda dianjurkan untuk mencari obat-obat yang berisi dekstrometorfan atau berlabel antitusif.

Baca juga: Beda Batuk, Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona

2. Batuk berdahak

Berbeda dengan batuk kering, batuk berdahak merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat-zat asing dari saluran pernapasan, termasuk dahak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau