KOMPAS.com - Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel leher rahim atau bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina.
Kanker serviks sebagian besar terjadikarena infeksi human papillomavirus (HPV).
Saat terpapar HPV, sistem kekebalan tubuh biasanya mencegah virus agar tidak membahayakan.
Namun, pada sebagian kecil orang, virus tersebut bertahan selama bertahun-tahun, berkontribusi pada proses yang menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker.
Baca juga: Mengenal Berbagai Risiko Penyakit Jantung dan Cara Mengatasinya
Wanita yang mengalami kanker serviks tahap awal biasanya tidak memiliki gejala.
Gejala sering dirasakan ketika kanker menjadi lebih besar dan tumbuh menjadi jaringan di sekitarnya.
Jika ini terjadi, gejala yang paling umum adalah:
1. Pendarahan
Pendarahan vagina yang tidak normal, seperti perdarahan setelah hubungan seks vaginal, perdarahan setelah menopause, perdarahan dan bercak di antara periode.
Pendarahan juga bisa terjadi dalam bentuk masa menstruasi yang lebih lama atau lebih berat dari biasanya.
2. Keluarnya cairan abnormal
Cairan tersebut mungkin mengandung sedikit darah dan dapat terjadi di antara masa menstuasi atau setelah menopause.
3. Rasa nyeri
Rasa nyeri akibat kanker serviks bisa terjadi saat berhubungan seks atau nyeri terjadi di daerah panggul.
Pada tahap lanjut, gejala yang muncul bisa berupa:
Baca juga: 7 Gejala Demam Rematik dan Penyebabnya
Tanda dan gejala ini juga bisa disebabkan oleh kondisi selain kanker serviks.
Namun, jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera temui ahli kesehatan.
Mengabaikan gejala ini dapat memungkinkan kanker tumbuh ke tahap yang lebih lanjut dan menurunkan kesempatan Anda untuk pengobatan yang berhasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.