KOMPAS.com - Limfoma adalah penyakit kanker yang berkembang ketika sel darah putih limfosit tumbuh tak terkendali.
Melansir Lymphoma-Action, kanker limfoma dapat terjadi saat beberapa DNA di dalam limfosit mengalami mutasi sehingga pertumbuhan selnya jadi tidak normal.
Di kebanyakan kasus, mutasi DNA penyebab kanker limfoma ini tidak diketahui dengan pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker limfoma.
Baca juga: 11 Gejala Kanker Limfoma yang Perlu Diwaspadai
Berikut beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko penyebab kanker limfoma:
Sebagian besar penyakit kanker limfoma jenis mucosa-associated lymphoid tissue (MALT) yang menyerang lambung biasanya disebabkan komplikasi infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Bakteri ini umumnya memicu penyakit tukak lambung dan gangguan pencernaan. Tapi, perlu diingat bahwa tidak semua penderita yang terinfeksi Helicobacter pylori terkena limfoma.
Apabila penyakit kanker limfoma disebabkan infeksi Helicobacter pylori, penderita bisa sembuh setelah menjalani pengobatan infeksi sampai tuntas.
Selain Helicobacter pylori, infeksi sejumlah virus dan bakteri dapat meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker limfoma.
Infeksi virus bisa menyerang sel limfosit dan memicu mutasi DNA, sehingga sel yang semula normal berubah menjadi kanker.
Selain itu, infeksi virus dan bakteri juga bisa menyebabkan sistem daya tahan tubuh terlalu aktif.
Kondisi ini membuat limfosit terus tumbuh, menyebabkan perubahan DNA, dan memicu kanker.
Beberapa virus yang dapat meningkatkan risiko kanker limfoma di antaranya virus epstein-barr, hepatitis C, human t-lymphotropic virus tipe 1 (HTLV-1), human herpes virus 8 (HHV-8), dan efusi primer.
Sedangkan bakteri yang terkait dengan penyakit kanker limfoma antara lain Chlamydia psittaci, Campylobacter jejuni, dan Borrelia burgdorferi.
Baca juga: Perbedaan Kanker Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-hodgkin
Paparan bahan kimia yang terlalu banyak seperti dari pestisida, herbisida, atau pupuk kimia dapat meningkatkan risiko kanker limfoma.