Melansir Lymphoma-Action, kanker limfoma dapat terjadi saat beberapa DNA di dalam limfosit mengalami mutasi sehingga pertumbuhan selnya jadi tidak normal.
Di kebanyakan kasus, mutasi DNA penyebab kanker limfoma ini tidak diketahui dengan pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker limfoma.
Berikut beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko penyebab kanker limfoma:
1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori
Sebagian besar penyakit kanker limfoma jenis mucosa-associated lymphoid tissue (MALT) yang menyerang lambung biasanya disebabkan komplikasi infeksi bakteri Helicobacter pylori.
Bakteri ini umumnya memicu penyakit tukak lambung dan gangguan pencernaan. Tapi, perlu diingat bahwa tidak semua penderita yang terinfeksi Helicobacter pylori terkena limfoma.
Apabila penyakit kanker limfoma disebabkan infeksi Helicobacter pylori, penderita bisa sembuh setelah menjalani pengobatan infeksi sampai tuntas.
2. Infeksi virus dan bakteri lainnya
Selain Helicobacter pylori, infeksi sejumlah virus dan bakteri dapat meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit kanker limfoma.
Infeksi virus bisa menyerang sel limfosit dan memicu mutasi DNA, sehingga sel yang semula normal berubah menjadi kanker.
Selain itu, infeksi virus dan bakteri juga bisa menyebabkan sistem daya tahan tubuh terlalu aktif.
Kondisi ini membuat limfosit terus tumbuh, menyebabkan perubahan DNA, dan memicu kanker.
Beberapa virus yang dapat meningkatkan risiko kanker limfoma di antaranya virus epstein-barr, hepatitis C, human t-lymphotropic virus tipe 1 (HTLV-1), human herpes virus 8 (HHV-8), dan efusi primer.
Sedangkan bakteri yang terkait dengan penyakit kanker limfoma antara lain Chlamydia psittaci, Campylobacter jejuni, dan Borrelia burgdorferi.
3. Terlalu banyak paparan bahan kimia
Paparan bahan kimia yang terlalu banyak seperti dari pestisida, herbisida, atau pupuk kimia dapat meningkatkan risiko kanker limfoma.
Selain itu, orang yang sering terkena bahan kimia dari pewarna rambut juga lebih rawan terkena penyakit kanker limfoma.
Penelitian juga membuktikan paparan las, asbes, dan polusi dari industri logam juga rentan mengidap kanker limfoma.
4. Peradangan pada implan payudara
Efek samping sebagian implan payudara terkadang bisa menjadi penyebab kanker limfoma sel besar anaplastik.
Meskipun berkembang di payudara, jenis kanker limfoma ini bukanlah kanker payudara.
Penyakit ini biasanya dialami penderita yang mengalami peradangan pada implan payudaranya.
5. Faktor keluarga
Kanker limfoma tidak diturunkan dari orangtua ke anak. Namun, orang yang punya anggota keluarga dekat penderita kanker limfoma memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit sejenis.
Keluarga dekat ini bisa berasal dari orangtua, saudara, atau anak. Faktor keluarga ini memengaruhi perubahan genetik atau mutasi DNA pada sistem kekebalan tubuh penderita.
6. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Melansir Lymphoma Australia, gangguan sistem kekebalan tubuh menyebabkan sel limfosit tidak dapat berfungsi dengan baik dan tumbuh di luar kendali.
Beberapa gangguan sistem kekebalan tubuh yang bisa jadi penyebab kanker limfoma di antaranya penyakit autoimun, gangguan imunodefisiensi, sampai efek samping minum obat penekan kekebalan tubuh.
Orang yang menjalani transplantasi organ juga memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, sehingga rentan terkena penyakit kanker limfoma jenis limfoproliferatif pasca-transplantasi.
7. Gaya hidup tidak sehat
Beberapa gaya hidup tak sehat juga bisa berkontribusi pada penyakit kanker limfoma.
Di antaranya kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, kurang gerak, pola makan tinggi lemak dan kebanyakan makan daging.
Perlu diingat, di kebanyakan kasus penyebab kanker limfoma tidak diketahui. Namun, menjaga gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini.
https://health.kompas.com/read/2021/09/10/060100768/7-penyebab-kanker-limfoma-bisa-dari-infeksi-sampai-implan-payudara