KOMPAS.com - Kista bisa muncul di beragam bagian tubuh, termasuk area sensitif wanita seperti vagina.
Perlu diketahui, kista adalah benjolan berupa kantong jaringan yang tertutup dan berisi udara, cairan, atau nanah.
Kista vagina biasanya muncul di bawah lapisan area intim ini. Namun, terkadang juga dapat terjadi di bagian lain vagina.
Jenis kista vagina bisa berupa kista inklusi, kista duktus gartner, kista bartholin, atau kista mullerian.
Baca juga: 5 Gejala dan Penyebab Kista Bartholin
Penyebab kista vagina tergantung pada jenisnya. Melansir beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya:
Penyebab kista inklusi biasanya karena cedera pada dinding vagina, seperti saat pembukaan jalan lahir atau operasi lain yang dapat merusak lapisan vagina. Kista ini biasanya muncul di dinding bagian bawah vagina.
Kista bawaan lahir ini muncul ketika saluran pada embrio yang sedang berkembang tidak hilang begitu bayi lahir. Saluran yang tersisa ini bisa menyebabkan timbulnya kista di kemudian hari.
Baca juga: Apakah Kista Bartholin Bisa Sembuh Sendiri?
Seperti kista duktus gartner, kista ini juga terbentuk karena gangguan pertumbuhan jaringan saat janin terbentuk di dalam kandungan. Kista ini bisa muncul di dinding vagina.
Kista ini terbentuk ketika cairan atau nanah menumpuk dan membentuk benjolan di salah satu kelenjar bartholin. Kelenjar yang bertugas melumasi organ intim ini berada di setiap sisi lubang vagina.
Kebanyakan kista vagina tidak menimbulkan gejala khas. Gejala penyakit ini baru muncul apabila kista cukup besar dan mulai mengganggu aktivitas seperti berhubungan seks atau buang air kecil.
Baca juga: 6 Penyebab Bibir Vagina Bengkak, Wanita Perlu Tahu
Melansir Medical News Today, penderita kista vagina perlu melakukan pemeriksaan berkala untuk memantau benjolan kistanya.
Apabila kista terasa mengganggu dan berpotensi menimbulkan komplikasi, dokter biasanya menyarankan penderita untuk menjalani:
Kista vagina sulit dicegah. Namun, dengan mengetahui penyebab kista vagina dan cara menyembuhkannya, wanita bisa mencegah komplikasi penyakit yang ketika pecah terasa sangat menyakitkan dan rawan infeksi.
Baca juga: Alasan Kenapa Wanita Tak Perlu Menggunakan Parfum Vagina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.