Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan

Kompas.com - 08/01/2023, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Pendarahan otak adalah salah satu jenis stroke (stroke hemoragik) yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa.

Pendarahan otak disebabkan oleh arteri di otak yang pecah dan menyebabkan perdarahan lokal di jaringan sekitarnya. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membunuh sel-sel otak.

Baca juga: Kenali Apa itu Pendarahan Otak, Penyebab, dan Gejalanya

Pendarahan otak dapat terjadi di dalam, antara otak dengan selaput penutupnya, antara lapisan penutup otak, dan di antara tengkorak dan penutup otak.

Artikel ini akan membahas jenis-jenis pendarahan otak yang pantang disepelekan.

Jenis pendarahan otak

Berdasarkan lokasinya, pendarahan otak juga dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Perdarahan epidural atau epidural hematoma

Dilansir dari WebMD, perdarahan epidural adalah jenis pendarahan otak yang terjadi akibat cedera atau trauma kepala setelah orang mengalami kecelakaan, sehingga pembuluh darahnya robek atau pecah.

Pada kasus ini, darah terkumpul di antara tengkorak dengan lapisan luar yang keras atau merupakan lapisan pembungkus otak terluar (disebut duramater).

Perdarahan epidural yang terlambat ditangani bisa menyebabkan tekanan darah naik dan mengakibatkan kondisi seperti sesak napas, kerusakan otak, sampai kematian.

Baca juga: 2 Penyebab Pendarahan Otak yang Terkadang Muncul saat di Kamar Mandi

  • Perdarahan subdural atau hematoma subdural

Hematoma subdural (perdarahan subdural) adalah jenis pendarahan otak yang serius. Kondisi ini terjadi ketika darah terkumpul di antara tengkorak dan permukaan otak.

Sama seperti epidural, perdarahan subdural juga bisa dipicu oleh cedera kepala.

Ada 3 tipe perdarahan subdural, yaitu:

    1. Akut: biasanya disebabkan karena cedera kepala yang parah dan bisa langsung menyebabkan kematian atau kerusakan otak permanen.
    2. Subakut: gejala perdarahan membutuhkan waktu untuk berkembang.
    3. Kronis: disebabkan oleh cedera kepala yang tidak terlalu parah. Perdarahan subdural tipe kronis menyebabkan perdarahan lambat.
  • Perdarahan subaraknoid

Perdarahan subaraknoid adalah jenis pendarahan otak saat darah terkumpul di bawah arachnoid mater dan di atas lapisan dalam halus di bawahnya (pia mater).

Perdarahan subaraknoid perlu segera mendapat penanganan untuk mencegah kerusakan otak permanen dan kematian.

Jenis perdarahan ini biasanya terjadi karena aneurisma otak atau munculnya tonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah.

Perdarahan subaraknoid umumnya ditandai dengan sakit kepala parah yang terjadi secara tiba-tiba.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Stroke Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan

  • Perdarahan intraserebral

Perdarahan intraserebral terjadi ketika darah menggenang di jaringan otak Anda. Ini adalah penyebab stroke umum kedua, sekaligus yang paling mematikan.

Perdarahan intraserebral kerap terjadi karena tekanan darah tinggi atau hipertensi jangka panjang yang tidak diobati.

Apa pun jenis pendarahan otak yang dialami seseorang, penderita perlu segera mendapat pertolongan medis. Hal ini demi mencegah darah menggenangi otak yang menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau