KOMPAS.com - Banyak orang yang penasaran, sebenarnya apa sih penyebab gondongan dan bagaimana mengatasinya?
Seperti diketahui, penyakit gondongan ditandai dengan sakit kepala, bagian wajah di dekat telinga bengkak, hingga demam.
Untuk mengenal lebih jauh masalah kesehatan ini, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: 3 Penyebab Gondongan yang Perlu Diwaspadai
Penyakit gondongan disebabkan infeksi virus yang menyerang kelenjar di bagian samping wajah atau kelenjar parotid.
Virus yang menyebabkan penyakit gondongan adalah paramyxovirus yang berasal dari famili Rubulavirus.
Seseorang bisa tertular gondongan ketika menyentuh permukaan yang terinfeksi virus tersebut atau menghirup droplet (cairan dari saluran pernapasan) penderita gondongan.
Anda juga bisa terkena virus penyebab gondongan karena kontak langsung dengan penderita, seperti berciuman atau berbagi minum dan makan.
Baca juga: 3 Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai
Penyakit gondongan yang tidak segera diatasi bisa menyebabkan komplikasi seperti mastitis, meningitis, ensefalitis, pankreatitis, dan gagguan pendengaran.
Karena itu, Anda harus segera mengobatinya ketika mengalami gondongan. Sayangnya, belum ada obat khusus untuk mengobati virus gondongan.
Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan gondongan dengan cara meringankan gejala penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh agar melawan infeksi virus tersebut.
Berikut beberapa cara mengatasi gondongan yang bisa membantu meningkatkan efektivitas pengobatan:
Jika gejala gondongan tidak kunjung membaik setelah tujuh hari, atau tiba-tiba memburuk, segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Gondongan
Cara terbaik mencegah penyakit gondongan adalah dengan melakukan vaksinasi. Namun bagi sebagian orang, perlindungan vaksin dapat menurun seiring waktu.
Kabar baiknya, orang yang sudah divaksin biasanya memiliki gejala yang lebih ringan dan komplikasi yang lebih sedikit.
Anda juga perlu mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencegah masuknya virus penyebab gondongan ke tubuh.
Selain itu, selalu gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dan segera buang tisu ke tempat sampah setelahnya.
Baca juga: Bolehkah Minum Obat dengan Susu? Simak Faktanya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.