KOMPAS.com - Kejang demam pada anak adalah masalah kesehatan yang ditandai dengan tubuh kelojotan atau kaku, otot mengencang, gemetar parah, mata melotot, hingga lidah tergigit.
Kejang demam paling sering terjadi pada hari pertama demam dan berlangsung selama beberapa menit. Meski umumnya tidak berbahaya, sebagian orangtua tentu merasa khawatir ketika anaknya mengalami kejang demam.
Karena itu, ada baiknya untuk menyimak penjelasan mengenai penyebab kejang demam pada anak serta penanganannya berikut.
Baca juga: Mengenal Demam pada Anak, dari Gejala hingga Cara Meredakannya
Penyebab kejang demam pada anak yang umum adalah kenaikan suhu tubuh atau demam secara mendadak.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kejang demam pada anak paling sering terjadi ketika suhu tubuh si kecil tiba-tiba berada di angka 38 derajat celsius.
Segala jenis infeksi virus maupun bakteri penyebab demam dapat memicu kondisi kejang demam pada anak, termasuk:
Anak-anak yang memiliki riwayat kejang demam berisiko lebih tinggi mengalami kejadian berulang di kemudian hari. Terlebih, jika anak mengalami kejang demam sebelum berusia 1 tahun.
Baca juga: 10 Cara Menurunkan Demam pada Anak Sebelum ke Dokter
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut cara mengatasi kejang demam pada anak:
Ketika di puskesmas atau rumah sakit, dokter mungkin memberikan obat kejang yang diberikan melalui dubur si kecil, apabila anak sudah memiliki riwayat kejang demam.
Kemudian jika kondisinya dianggap sudah membaik, anak demam kejang umumnya dibolehkan pulang atau menjalani rawat jalan. Dokter dapat memberikan resep obat agar si kecil kembali sehat.
Baca juga: 7 Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak, Termasuk Rewel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.