Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal tentang Demam pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

Kompas.com - 21/08/2022, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Demam pada anak sering membuat para orangtua khawatir. Terlebih, si kecil umumnya rewel saat merasakan ketidaknyamanan akibat kenaikan suhu tubuh.

Suhu tubuh anak umumnya berkisar antara 36 sampai 37 derajat celcius. Ketika suhu tubuh si kecil berkisar 38 derajat celcius, kondisi inilah yang disebut demam.

Selain kenaikan suhu tubuh, demam pada anak biasanya juga disertai gejala-gejala berikut:

  • menggigil dan kedinginan
  • sakit kepala
  • berkeringat
  • nafsu makan berkurang
  • volume urine berkurang
  • anak terlihat lesu dan mudah mengantuk

Baca juga: Perbedaan Demam Gejala DBD, Tipes, dan Malaria menurut Dokter

Untuk lebih memahami, berikut 7 hal mengenai demam pada anak yang perlu diketahui para orangtua.

1. Demam ditunjukkan dengan suhu 38 derajat celcius

Beberapa orangtua mungkin akan khawatir saat mendapati tubuh si kecil hangat dengan pipi memerah. Para ayah dan ibu bisa saja langsung berpikir bahwa bayinya mengalami demam.

Rupanya, kondisi tersebut belum tentu disebabkan karena demam. Peningkatan suhu pada tubuh anak bisa saja karena pakaian tebal atau berlapis yang mereka kenakan.

Baca juga: Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu - BCL Soundtrack Jumbo, Kalau Nanti Badai Kan Datang

Cuaca panas, mandi air hangat, dan aktivitas fisik juga menyebabkan tubuh anak menjadi terasa lebih panas.

Namun, Anda perlu memastikan apakah si kecil mengalami demam atau tidak. Anda dapat mengukur suhu tubuh anak dengan termometer.

Apabila termometer menunjukkan suhu 38 derajat celcius, itu berarti si kecil mengalami demam. Segera pikirkan rencana untuk mengatasi demam anak.

Anda bisa mengompres kening si kecil atau segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui perawatan terbaik untuk buah hati.

Baca juga: Bahaya Demam Tinggi yang Dapat Jadi Tanda Penyakit Serius

2. Demam bakteri berbeda dari demam karena virus

Demam akibat virus terjadi ketika tubuh melawan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus, seperti penyakit usus, flu, atau pilek .

Demam akibat virus umumnya mereda dalam waktu tiga hari. Jika si kecil mengalami demam akibat virus, dokter biasanya tidak meresepkan obat antibiotik.

Sementara itu, demam akibat bakteri terjadi ketika tubuh melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, contohnya:

  • infeksi telinga (dapat berupa bakteri atau virus)
  • infeksi saluran kemih
  • bacterial pneumonia atau pneumonia bakterial

Demam akibat infeksi bakteri lebih jarang terjadi. Namun, bila terjadi bisa menyebabkan penyakit serius yang tidak sembuh hingga satu minggu.

Oleh sebab itu, Anda harus mengajak anak ke dokter apabila tak kunjung pulih dari demam. Seorang anak yang mengalami kondisi demam akibat bakteri memerlukan obat antibiotik.

Baca juga: 3 Cara Menurunkan Demam dengan Kompres Hangat


Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Momen Prabowo dan Presiden El Sisi Mendadak Kunjungi Akmil Mesir, Tinjau Pacuan Kuda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau