Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2023, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Wabah cacar monyet mulai membuat sebagian besar masyarakat Indonesia merasa khawatir. Tercatat 17 kasus monkeypox yang terkonfirmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) hingga Kamis (26/10/2023).

Dilansir dari WHO, penyakit cacar monyet tidak secara langsung menyebabkan kematian. Akan tetapi, infeksi virus ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti infeksi kulit dan radang paru-paru atau pneumonia.

Baca juga: Apakah Penderita Cacar Monyet Perlu Obat Antivirus? Begini Kata Dokter

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah pencegahan cacar monyet yang bisa kita upayakan.

Sebelum menyimak pencegahannya, ketahui dahulu macam-macam gejala cacar monyet berikut.

Apa gejala cacar monyet?

Untuk diketahui, cacar monyet adalah infeksi virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis), seperti monyet dan hewat pengerat.

Virus monkeypox dari monyet atau hewat pengerat bisa menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar.

Ketika virus ini menulari manusia, maka akan timbul beberapa gejala atau kondisi medis, seperti:

  • Kenaikan suhu tubuh atau demam
  • Sakit kepala hebat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan
  • Nyeri punggung
  • Nyeri otot
  • Lemas dan sering kelelahan
  • Ruam atau lesi pada kulit yang dimulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras lalu rontok.

Gejala cacar monyet di atas biasanya terjadi dalam 6-16 hari setelah seseorang tertular penyakit ini.

Baca juga: Cacar Monyet Dapat Menular meski Pakai Kondom Saat Berhubungan Seksual

Bagaimana cara mencegah cacar monyet?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan beberapa tips pencegahan cacar monyet, yaitu:

  1. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
  2. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
  3. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
  4. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar
  5. Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala cacar monyet dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
  6. Petugas kesehatan dianjurkan menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit untuk mencegah penularan cacar monyet.

Dengan mengetahui langkah pencegahan cacar monyet, kita dapat menekan angka penularan penyakit ini serta menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca juga: Beda Gejala Cacar Monyet Sejak 2022 dari Wabah Sebelumnya menurut Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com