Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Efek Makan Sehari Sekali untuk Kesehatan

Kompas.com - 31/10/2023, 07:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umumnya, kita makan tiga kali sehari. Lalu, kira-kira apa efeknya pada tubuh jika kita hanya makan sehari sekali?

Untuk diketahui, makan sehari sekali memang bisa mengurangi asupan kalori sehari-hari. Tentunya, hal ini akan membantu menurunkan berat badan.

Namun, ada risiko kesehatan yang mengintai jika asupan kalori harian berkurang drastis. Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kenapa Berat Badan Tidak Turun padahal Sudah Diet dan Olahraga?

Diet makan sehari sekali

Sebenarnya, ada jenis diet makan sehari sekali yang dikenal dengan nama diet OMAD, one meal a day.

Saat menerapkan pola diet ini, okita bisa mengonsumsi apa pun saat jam makan tiba namun asupan kalori harian tetap berkurang.

Pola diet ini sebenarnya bagian dari puasa berkala atau intermittent fasting yang membatasi asupan kalori selama jangka waktu tertentu.

Seperti jenis puasa intermiten lainnya, makan satu kali sehari adalah cara memanipulasi cara tubuh untuk menemukan dan menggunakan bahan bakar atau energi.

Saat Anda makan dengan pola biasa, yakni tiga kali sehari, energi Anda berasal dari makanan yang Anda makan.

Umumnya, makanan yang dikonsumsi mengandung karbohidrat, terutama orang Indonesia yang tiap hari makan nasi.

Menurut laman WebMD, karbohidrat yang kita konsumsi akan dipecah menjadi gula.

Jika gula darah dalam tubuh lebih banyak daripada yang kita butuhkan, hormon insulin akan membawa kelebihan tersebut ke dalam sel lemak.

Jika kita tidak makan dalam waktu lama, tubuh akan memproduksi sedikit insulin.

Sel-sel tubuh pun akan membutuhkan energi sebagai bahan bakar. Hal ini membuat sel-sel lemak melepaskan energi untuk mengimbanginya.

Namun, agar hal ini terjadi, Anda harus menghindari makan dalam jangka waktu lama hingga kadar insulin Anda turun.

Sayangnya penurunan kadar insulin ketika kita hanya makan sehari sekali ini terkadang punya beberapa dampak buruk untuk kesehatan.

Baca juga: 4 Cara Temukan Pola Diet yang Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau