Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Gejala Cacar Monyet Sejak 2022 dari Wabah Sebelumnya menurut Ahli

Kompas.com - 20/10/2023, 10:35 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit menular yang kali pertama dilaporkan pada 1958 silam. Sejak itu, penyakit ini sempat beberapa kali mewabah di sejumlah negara. 

Pada 2022, Organisasi Kesehatan Dunia meminta publik untuk kembali mewaspadai penyebaran penyakit yang juga disebut Mpox ini karena menyebar di beberapa negara.

Baca juga: Tambah 1 Kasus Cacar Monyet di Indonesia dari Transmisi Lokal

Dr Windy Keumala Budianti, SpKK(K), FINSDV, FAADV dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan, gejala cacar monyet sejak 2022 sedikit berbeda dari wabah sebelumnya. 

"Terdapat perbedaan cacar monyet antara yang sebelumnya dan sekarang." jelas Windy, saat berbincang di acara Sosialiasi Kewaspadaan Monkeypox bersama Dinkes DKI Jakarta, Senin (16/10/2023).

Menurut Windy, tanda cacar monyet bisa dikenali dari munculnya lesi atau luka di kulit dan gejala sistemik. 

Gejala sistemik cacar monyet merupakan reaksi tubuh yang timbul akibat penyakit monkeypox seperti demam, nyeri kepala, batuk, sakit tenggorokan, badan lemas, nyeri otot, dan kelenjar getah bening membengkak.

Sedangkan, lesi kulit pada penyakit cacar monyet dapat muncul secara berurutan di mulai dari bintik merah datar (makulopapula), lalu lepuh berisi cairan bening (papul), lepuh berisi nanah dan mengeras (vesikel), lesi lebih cekung (pustul), dan lesi pecah menjadi keropeng (krusta).

"Urutan proses munculnya gejala cacar monyet ini akan berlangsung selama 2 sampai 3 minggu," jelas dia. 

Untuk mencermati perbedaan ciri-ciri cacar monyet sebelum 2022 dan setelah wabah 2022, Anda bisa menyimak penjelasan ahli berikut. 

Baca juga: Ciri-ciri Cacar Monyet Terbaru menurut Penjelasan Ahli

Gejala cacar monyet sebelum 2022

Dokter Windy menyampaikan, penyakit cacar monyet, sebelum mewabah di banyak negara pada 2022, penularannya lebih sering terjadi di Afrika. Pola penularan penyakit ini juga tak hanya menyerang orang dewasa.

"Wabah sebelumnya di Afrika. Kemudian mengenai anak-anak di hutan tropis. Penularannya pada orang yang tinggal satu atap. Dan, semakin sering terjadi setelah berakhirnya program vaksinasi cacar." ujar Windy. 

Berikut beberapa karakteristik tanda cacar monyet sebelum wabah 2022 yang disampaikan Windy:

  • Penyebaran lesi lebih luas, bisa di berbagai area tubuh
  • Fase atau munculnya lesi di kulit dapat terjadi secara bersamaan, tidak bertahap
  • Gejala sistemik muncul sejak 12-14 hari setelah penderita tertular cacar monyet
  • Penderita bisa mengalami atau tidak mengalami gejala sistemik.

Setelah periode tersebut, Windy menyampaikan ada perbedaan gejala cacar monyet yang menyerang manusia sejak penyakit ini kembali mewabah pada 2022. 

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Berbahaya? Simak Penjelasan Ahli Berikut...

Gejala cacar monyet sejak wabah 2022

Dokter Windy mengungkapkan, ciri-ciri cacar monyet sejak wabah 2022 ada sejumlah perbedaan gejala dari wabah sebelumnya.

"Menurut studi potong lintang dari 185 kasus monkeypox di Spanyol pada periode 28-14 Juli 2022, ada beberapa perubahan gejala," kata Windy. 

di Spanyol, lesinya ini biasanya sangat nyeri sehingga sering sekali dicurigai seperti herpes, lesinya juga dapat menyatu, kemudian juga eritem dari ringan sampai berat sampai terjadi edema dan terkadang juga ada lesi tambahan." ungkap dokter Windy

Berikut ini beberapa rangkuman gejala cacar monyet setelah wabah 2022 seperti yang sudah dijelaskan dokter Windy, meliputi:

  • Lesi terasa sangat nyeri, sehingga sering disalahartikan sebagai herpes
  • Lesi dapat berkonfluens (bintik-bintik kecil bisa saling bergabung sehingga menjadi lesi yang lebih besar
  • Lesi bisa muncul secara eritem (dari ringan hingga ke berat), hingga terjadi edema (pembengkakan akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh)
  • Muncul lesi tambahan yang disebut erupsi makulopapular (bintik merah datar), walaupun hanya 6 persen, tapi sering disalahartikan menjadi penyakit kulit dengan gejala ruam lainnya
  • Area tubuh yang muncul lesi kurang dari empat area tubuh, cenderung di sekitar alat kelamin, batang tubuh, dan wajah
  • Jumlah lesinya tidak terlalu banyak, antara 20-25 lesi
  • Jenis lesi polimorfik atau beragam, di satu tubuh penderita bisa ditemukan makulopapula, eritem, vesikel, pustul, atau krusta
  • Gejala sistemik muncul antara 6 hingga 7 hari sejak penderita tertular cacar monyet
  • Wabah cacar monyet bersifat regional, yaitu hanya muncul di beberapa tempat

"Pada wabah 2022, gejala ruam lebih sering dilaporkan pada bagian wajah yang diikuti dengan adanya pemebesaran kelenjar getah bening. 100 penderita mengalami gejala sistemik," papar Windy.

Demikian penjelasan ahli mengenai detail perbedaan gejala cacar monyet sejak wabah 2022 dan sebelumnya. Anda diimbau selalu waspada, menjaga kebersihan, tidak kontak erat dengan penderita cacar monyet untuk mencegah penularan penyakit.

Baca juga: Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau