Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Bentuk KB Implan? Simak Penjelasannya Berikut

Kompas.com - 04/12/2023, 13:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa wanita yang ingin mencegah kehamilan dengan implan mungkin bertanya-tanya, seperti apa bentuk KB implan?

Untuk diketahui, KB implan adalah salah satu pilihan alat kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestin atau progesteron.

Baca juga: Mengenal Apa Itu KB Implan, Kelebihan, dan Kekurangannya bagi Wanita

Hormon progesteron yang terkandung pada KB implan efektif dalam mencegah kehamilan selama tiga tahun.

Artikel ini akan membahas mengenai bentuk KB implan dan cara pemasangannya yang perlu wanita ketahui.

Seperti apa bentuk KB implan?

KB implan adalah alat kontrasepsi yang dapat menunda kehamilan selama tiga tahun jika dipasang dengan tepat.

Angka efektivitas KB implan juga cukup tinggi yaitu sekitar 99 persen. Artinya, dari 100 wanita yang menggunakan KB implan, kurang lebih hanya 1 yang berpotensi hamil.

Dilansir dari HealthDirect, implan adalah alat kontrasepsi berbahan plastik yang mengandung hormon progestin atau progesteron.

Bentuk KB implan yaitu seperti tabung kecil dengan panjang sekitar 4 cm.

Ilustrasi KB implan, bentuk KB implan, KB implan berbentuk tabung mirip batang korek api Ilustrasi KB implan, bentuk KB implan, KB implan berbentuk tabung mirip batang korek api

Bentuk KB implan menyerupai batang korek api, namun elastis sehingga dapat dimasukkan ke jaringan lemak pada lengan atas wanita.

KB implan bekerja dengan melepaskan hormon progesteron dalam dosis rendah secara bertahap ke dalam aliran darah.

Baca juga: 11 Efek Samping KB Implan, Termasuk Nyeri Payudara

Hormon tersebut mencegah kehamilan dengan menghalangi pelepasan sel telur atau ovulasi.

Selain itu, hormon progesteron pada KB susuk juga dapat mengentalkan lendir serviks, menebalkan dinding rahim sehingga menghalangi sperma mencapai sel telur.

Bagaimana cara memasang KB implan?

KB implan hanya dapat dipasang oleh ahli medis seperti dokter dan bidan. Proses pemasangan implan biasanya hanya memakan waktu selama 15-30 menit saja.

Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut cara memasang KB implan:

  1. Penerima atau akseptor KB diminta untuk tidur telentang kemudian menekuk lengan kirinya membentuk huruf L.
  2. Bidan atau dokter akan membersihkan area lengan dan menyuntikkan anestesi atau bius lokal agar akseptor KB tidak measakan sakit.
  3. Jika kulit terasa tebal dan mati rasa, tenaga kesehatan akan memasukkan implan ke jaringan lemak pada lengan atas wanita dengan alat khusus seperti jarum.
  4. Setelah dua tabung implan terpasang, nakes akan membersihkan darah dan membalut luka menggunakan perban anti-air atau waterproof.

Setelah pemasangan implan, dokter atau bidan biasanya menganjurkan untuk tidak membasahi area lengan atau menggosoknya. Perban anti-air dapat diganti apabila tidak sengaja kemasukan air atau rembes agar luka cepat kering.

Tenaga kesehatan (nakes) juga dapat meresepkan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit di bengkak. Meski demikian, nyeri di lengan biasanya sembuh dalam beberapa hari.

Akseptor KB juga dianjurkan memakai kontrasepsi tambahan, seperti kondom jika ingin berhubungan intim dalam satu minggu setelah implan dipasang.

Baca juga: 5 Pantangan Setelah KB Implan, Wanita Perlu Tahu

Dengan mengetahui bentuk KB implan dan cara pemasangannya, wanita dapat lebih mengenali alat kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun ini.

Perlu diingat, KB implan harus segera diganti setelah 3 tahun atau sesuai jadwal yang ditentukan demi menghidari risiko terjadinya kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com