KOMPAS.com - Marah memang bisa digunakan untuk melampiaskan emosi dan mengeluarkan isi kepala. Namun, terlalu sering marah ternyata tidak baik untuk kesehatan.
Kemarahan yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan sakit kepala, tekanan darah tinggi, masalah pernapasan, dan meningkatkan risiko stroke.
Untuk mengetahui macam-macam akibat sering marah, simak ulasan berikut.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kemarahan Tidak Dikelola dengan Baik?
Marah adalah bentuk emosi yang normal. Setelah meluapkan kemarahannya, seseorang mungkin merasa lega. Namun, kemarahan yang berlebihan atau terjadi berulang kali dapat merugikan kesehatan.
Efek sering marah yang umum yaitu menyebabkan rasa lelah atau kehilangan energi. Kondisi ini terjadi karena meningkatnya hormon kortisol dalam tubuh.
Untuk diketahui, kortisol adalah hormon yang memengaruhi respons tubuh terhadap stres, baik secara psikis maupun fisik.
Selain menyebabkan rasa lelah, berikut akibat sering marah seperti dikutip dari Cleveland Clinic dan Healthlline:
Sering marah juga menyebabkan seseorang memiliki relasi buruk dengan orang lain atau lingkungan sosialnya. Hal ini bisa memberi dampak buruk pada kehidupan berumah tangga, pekerjaan, dan pertemanan.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Marah? Ini Kata Ahli...
Karena dapat menimbulkan dampak negatif pada kehidupannya, orang yang sering marah perlu berupaya mengelola kemarahan, melalui:
Apabila dengan cara di atas Kamu masih sulit mengelola kemarahan, sebaiknya konsultasikan ke psikolog atau psikiater untuk menemukan penyebab dan perawatan yang sesuai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.