Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2022, 18:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Marah merupakan bentuk emosi yang normal dialami setiap orang. Namun, marah dapat memberi dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik.

Seseorang lebih rentan marah ketika sedang stres. Dalam keadaan ini, perasaan marah biasanya lebih sulit dikelola karena:

  • Saat stres, seseorang lebih sering menganggap situasi sebagai ancaman.
  • Ketika muncul respons ingin melawan atau lari dari masalah, seseorang mungkin tidak berpikir jernih atau rasional.
  • Ketika terangsang secara fisiologis oleh respons stres tubuh, emosi meningkat lebih cepat yang mengakibatkan temperamen.
  • Adanya faktor-faktor pemicu stres, seperti ancaman terhadap status sosial, kesejahteraan emosional, atau terlalu banyak tuntutan, yang menyebabkan kemarahan.

Baca juga: 5 Hal Penyebab Orang Mudah Marah, Salah Satunya Kondisi Medis

Apa yang terjadi jika kemarahan tidak dikelola dengan baik?

Seperti stres yang tidak dikelola dengan baik, kemarahan yang tak ditangani dengan cara yang tepat dapat menimbulkan ketidaknyamanan hingga memicu gangguan kesehatan.

Menurut sebuah penelitian di Ohio State University, orang yang kurang mampu mengontrol amarahnya cenderung lebih lambat sembuh dari luka batin maupun fisik.

Hal itu karena tubuh akan memproduksi banyak hormon stres, yaitu adrenalin dan kortisol.

Hormon kortisol dan adrenalin juga mengakibatkan pembuluh darah menyempit, jantung bekerja lebih cepat, dan tekanan darah meningkat.

Studi lain dari Harvard School of Public Health, menemukan bahwa mereka yang memiliki tingkat permusuhan (antar individu) yang tinggi berisiko mengalami masalah pernapasan (paru-paru).

Orang yang punya musuh atau bermusuhan lama-kelamaan juga mengalami penurunan fungsi organ lain seiring bertambahnya usia.

Beberapa masalah lain yang ditimbulkan akibat tidak bisa mengelola amarah:

  • Gangguan pencernaan kronis
  • Sering sakit kepala
  • Muncul masalah kulit, contohnya eksim
  • Memicu risiko stroke

 

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com